Liputan6.com, Jakarta - Penyerangan Mapolsek Paniai menambah daftar panjang kasus kerusuhan di Papua. Bahkan, aksi itu merenggut 4 nyawa warga. TNI kini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus itu.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan penyelidikan dilakukan karena ada kabar yang menyebutkan keterlibatan TNI dalam peristiwa itu. Tapi, Fuad meyakini ada keterlibatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam penyerangan itu.
"Pasti ada. Terutama memang daerah itu daerah rawan, ya ada separatis lah di sana. Tapi saya juga tidak menuduh itu OPM, tidak juga. Tapi saya mengatakan ada kemungkinan itu," kata Fuad Basya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12/2014).
Fuad menjelaskan, saat ini tim sedang fokus pada kemungkinan keterlibatan Batalyon 753 yang santer dikabarkan ikut dalam penyerangan itu. Jika terbukti terlibat, pihaknya tidak segan-segan menjatuhkan hukuman.
"Prinsipnya kalau betul-betul itu anggota kita yang melakukan, dengan mengebut tanpa lampu malam-malam, dan kembali lagi terus memukuli anak kecil dan segala macam itu, kalau betul itu anggota kita, pasti kita tindak dengan keras. Ini akan terjawab setelah penyidikan selesai," tegas Fuad.
Fuad memang tidak memungkiri kemungkinan prajurit TNI terlibat. Tapi, dia merasa itu sangat kecil peluangnya. Sebab, tidak perlu menggunakan alat untuk melukai seorang anak 12 tahun.
"Dan apabila itu anggota TNI akan kami tindak, tapi kecil kemungkinan itu. Masa 60 orang mau hajar anak kecil umur 12 tahun pakai popor, ngapain," tandas Fuad. (Ado)
TNI: Ada Kemungkinan Keterlibatan OPM dalam Kasus Paniai
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan penyelidikan dilakukan karena ada kabar menyebutkan keterlibatan TNI dalam peristiwa itu.
Advertisement