Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima pemakaian baret dan penyematan brevet mitra ketahanan daerah dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Sang Panglima mengatakan, dengan pemasangan atribut-atribut tersebut, Ahok bisa langsung berkoordinasi dengan Pangdam dan memimpin upacara militer.
‎"Kalau ada apa-apa, Ahok jangan sungkan meminta bantuan ke Pangdam. Dia juga bisa memimpin upacara militer tertentu. Jadi gubernur dengan berpakaian seperti ini nanti bisa mengambil apel di depan prajurit, kita izinkan," ujar Moeldoko di kantornya, Cilangkap, Jaktim, Jumat (12/12/2014).
Selain itu, Moeldoko juga mengatakan, pemberian baret tersebut sebagai langkah TNI memperkuat kepemimpinan Ahok. Ahok, kata dia, sebagai gubernur mempunyai kekuatan militer yang bisa diperintahkan sewaktu-waktu bila dibutuhkan.
"Kita memberikan penguatan kepada kepemimpinan para gubernur, agar beliau tidak ragu-ragu, terakhir juga agar merasa punya kekuatan militer untuk bisa digunakan apabila daerahnya kena bencana alam. Jadi, sekarang gubernur udah enggak perlu ragu-ragu lagi. TNI akan siap memberikan bantuan," ucap Moeldoko.
Dia pun mengatakan, bukan hanya Ahok yang telah menerima penyematan baret dan brevet tersebut, namun juga ada 29 Gubernur di Indonesia yang telah lebih dulu mendapatkan penghargaan tersebut. Para gubernur itu menerimanya dalam acara penyematan brevet gubernur se-Indonesia yang dilangsungkan di Surabaya 25 September 2014 lalu.
Namun saat itu, sambung dia, Ahok sedang melakukan kunjungan ke Korea Selatan, sehingga tidak dapat hadir.
"Ini untuk semua gubernur, kebetulan Pak Ahok saat itu belum sempet hadir, jadi baru hari ini diberikan," ujar Moeldoko.
Masih Wagub‎
Usai mendapat baret dan brevet dari Panglima TNI, Ahok menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Moeldoko dan jajarannya. Ayah 3 anak itu mengaku, saat acara penyematan baret dan brevet bersama para kepala daerah lainnya, perwakilan dari DKI Jakarta tidak ada yang hadir. Lantaran Ahok saat itu masih berposisi wagub sedang di luar negeri. Sedangkan Jokowi, telah ditetapkan sebagai presiden.
"Kita pertama terima kasih, karena waktu itu kan posisi saya memang masih wagub dan Pak Gubernur DKI (Jokowi) sudah menanti dilantik jadi presiden, jadi ya sudah, kita waktu itu tidak hadir, ini kemurahan hati beliau nih," tutur dia.
Dia memperkirakan, awalnya upacara penyematan baret dan brevet akan dilakukan oleh Panglima Kodam (Pangdam) Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Agus Sutomo. Namun ternyata, Moeldoko menginginkan agar Ahok bisa mengikuti upacara tersebut di Mabes TNI.
"Sebetulnya kita lagi berpikir, tanggal 17 ini dikasih dari Pangdam, tapi kata beliau (Moeldoko) semua di sinilah, di markas saja. Kalau buat saya ini hoki saja nih.‎ Ya kita ucapkan terimakasih lah ke beliau," tandas Ahok. (Mut)