Liputan6.com, Banjarnegara - Puluhan rumah di 2 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terendam banjir, pada Kamis 11 Desember malam. Musibah ini membuat ratusan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kedua kecamatan yang dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Serayu itu, yakni Purwarejaklampok dan Susukan. Ketinggian air yang merendam permukiman warga bervariasi, mencapai 1 hingga 2 meter.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, Jumat (12/12/2014), sedikitnya 58 rumah di Desa Dermasari, 15 rumah di Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, serta 12 rumah di Desa Perja, Kecamatan Purwarejaklampok menjadi korban luapan Sungai Serayu.
Muginem seorang warga Desa Dermasari, Kecamatan Susukan mengatakan, banjir terjadi mulai dari Kamis sore hingga jelang Jumat dini hari. "Rumah saya jebol diterjang air. Hampir semua barang hilang terbawa air," tutur dia.
Kepala Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Yati mengungkapkan warganya sudah diungsikan di tempat yang aman. Namun, karena cepatnya air menggenangi permukiman, warga nyaris tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
"Sebanyak 55 jiwa di desa kami sudah kami ungsikan. Sementara kami juga menyiapkan logistik untuk keperluan warga," tutur Yati.
Meski banjir mulai surut, warga yang pada malam hari harus bermalam di pengungsian kini disibukkan oleh lumpur yang menggenangi rumah mereka. Mereka menggunakan peralatan seadanya membersihkan lumpur tebal di dalam rumah.
Para korban banjir itu berharap pemerintah memberikan bantuan yang dapat membantu keadaan darurat mereka saat ini.
Menurut sejumlah warga, peristiwa banjir kemarin menjadi yang terbesar kedua setelah peristiwa pertama terjadi pada 1986 silam. "Ini besar sekali, seperti tahun 1986. Dulu rumah-rumah malah sampai tak kelihatan. Sekarang juga besar, mencapai 2 meter," beber seorang warga Karangjati, Kinah.
Kendati tak sempat menyelamatkan berbagai macam barang-barang penting mereka, warga merasa bersyukur karena masih dapat selamat. "Kami tak berpikir barang, yang penting nyawa kami selamat," ujar dia.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio saat dikonfirmasi mengatakan, banjir itu disebabkan hujan terus-menerus mengguyur Banjarnegara dan sekitarnya dan membuat Sungai Serayu meluap.
"Sungai-sungai lain yang bermuara di Serayu juga banjir. Jadi Serayu menjadi gabungan sungai-sungai yang banjir, sehingga debit airnya meningkat tajam," kata dia.
BPBD saat ini masih terus melakukan pendataan jumlah korban dan kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir itu. Bantuan berupa apa saja yang dibutuhkan warga Banjarnegara korban banjir juga telah disiapkan. (Ans/Mut)
Diterjang Banjir, Ratusan Warga Banjarnegara Mengungsi
Usai diterjang banjir yang terparah sejak 1986, ratusan warga Banjarnegara berharap pemerintah mengulurkan bantuan.
Advertisement