Liputan6.com, Sumedang - Memiliki keterbatasan secara fisik tak membuat Een Sukaesih sarjana lulusan IKIP Bandung berpangku tangan. Namun keterbatasan itu pula yang justru memicu semangat untuk tetap menularkan dan mengamalkan ilmunya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (12/12/2014), anak-anak di sekitar rumah Een merasa beruntung. Betapa tidak, bekal pengetahuan tambahan dari Een Sukesih yang akrab dipanggil Wak Een membuat mereka mampu menambah bekal pelajaran. Bahkan di antara mereka ada yang menjadi juara kelas.
Namun kini peraih penghargaan khusus bidang pengabdian masyarakat dan kemanusiaan Liputan 6 Awards itu telah menghadap Sang Khalik. Een Sukaesih hari ini meninggal dunia setelah sempat beberapa hari dirawat di RSUD Sumedang, Jawa Barat.
Tak hanya anak-anak di sekitar rumah almarhumah Een yang kehilangan. Dunia pendidikan pun merasa kehilangan sosok yang tak kenal lelah mengamalkan dan menularkan ilmunya.
Een Sukaesih lahir pada 10 Agustus 1963 silam. Wanita paruh baya ini sempat mengenyam pendidikan di IKIP Bandung yang kini bernama UPI Bandung.
Namun setelah penyakit rheumatoid arthritis menyerang tubuhnya, praktis selama 27 tahun terakhir ia harus menjalani hari-harinya di atas pembaringan.
Dan inilah kenangan terakhir Wak Een setelah hampir seluruh mimpinya terwujud. Di antaranya bertemu dengan sang idola Bimbo saat acara di BPU UPI Bandung 2013 silam.
Selamat jalan Bu Guru Een Sukaesih, doa kami semua selalu menyertaimu. (Nfs)
Guru Inspiratif Peraih Liputan 6 Awards Een Sukaesih Wafat
Meski lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur, semangat Een Sukaesih menularkan ilmu pelajaran tak pernah padam.
Advertisement