Liputan6.com, Muara Enim: Bagi masyarakat Muara Enim, Sumatra Selatan, penyerahan berbagai barang sebagai simbol kepercayaan menjadi ciri khas upacara adat pernikahan Ngantat Rete. Sejak awal hubungan percintaan, kedua insan mesti menyerahkan kain sebagai simbol janji untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Sebelum menapaki pelaminan, keluarga mempelai laki-laki wajib membawa empat barang pada awal perkenalan kedua keluarga. Keempat barang itu adalah cincin abu suku sebagai ungkapan terima kasih kepada calon ibu mertua, keris untuk calon ayah mertua, dodol, dan seperangkat pakaian untuk kakak mempelai wanita yang belum menikah. Selain itu, berbagai kebutuhan hidup keluarga mempelai wanita juga mesti diantarkan dalam pertemuan tersebut.
Puncak acara pernikahan dilakukan dengan melakukan arak-arakan, layaknya dalam sebuah perkawinan. Namun, dalam Ngantat Rete, permulaan acara mesti didahului dengan penyerahan lemang dan pepes ikan serta tombak kepada mertua. Barang tersebut disimbolkan sebagai kesiapan kedua mempelai untuk berumahtangga dan janji mempelai pria untuk memberikan pengayoman dan keamanan bagi mempelai wanita dan keluarganya. Tarian punce pengantin --yang dibawakan kerabat dekat kedua mempelai-- biasanya menjadi penutup dalam rangkaian pernikahan adat tersebut.(PIN/Eva Yunizar dan Binsar Rahardian)
Sebelum menapaki pelaminan, keluarga mempelai laki-laki wajib membawa empat barang pada awal perkenalan kedua keluarga. Keempat barang itu adalah cincin abu suku sebagai ungkapan terima kasih kepada calon ibu mertua, keris untuk calon ayah mertua, dodol, dan seperangkat pakaian untuk kakak mempelai wanita yang belum menikah. Selain itu, berbagai kebutuhan hidup keluarga mempelai wanita juga mesti diantarkan dalam pertemuan tersebut.
Puncak acara pernikahan dilakukan dengan melakukan arak-arakan, layaknya dalam sebuah perkawinan. Namun, dalam Ngantat Rete, permulaan acara mesti didahului dengan penyerahan lemang dan pepes ikan serta tombak kepada mertua. Barang tersebut disimbolkan sebagai kesiapan kedua mempelai untuk berumahtangga dan janji mempelai pria untuk memberikan pengayoman dan keamanan bagi mempelai wanita dan keluarganya. Tarian punce pengantin --yang dibawakan kerabat dekat kedua mempelai-- biasanya menjadi penutup dalam rangkaian pernikahan adat tersebut.(PIN/Eva Yunizar dan Binsar Rahardian)