Liputan6.com, Jakarta - Bencana longsor terjadi di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara pada Jumat 12 Desember sore. Tanah menimbun Sekitar 150 rumah di kawasan tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah korban tewas hingga saat ini mencapai 20 orang. Sebanyak 16 di antaranya sudah teridentifikasi dan 4 lainnya belum diketahui identitasnya. Selain itu, sebanyak 88 orang dinyatakan tewas.
"11 orang luka berat, 4 orang luka ringan, 88 orang masih dicari, 577 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Banjarnegara, Minggu (14/12/2014).
Bencana longsor itu dinilai parah. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pun menetapkan musibah tersebut sebagai darurat bencana
Palang Merah Indonesia (PMI) menurunkan para relawan untuk proses evakuasi. Selain itu, setelah membuka posko di lokasi kejadian, PMI yang menerjunkan 15 orang relawan, juga melakukan pendataan kerusakan maupun korban-korban di lokasi.
Kepala Humas PMI Jawa Tengah, Muhammad Nashir, mengatakan, para relawan PMI berasal dari Banjarnegara, Bayumas, Wonosobo, Pekalongan, sudah turun ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi dan pendataan korban. "Kami juga menyiapkan kain kafan dan kantong jenazah," kata Nashir.
Menurut data PMI per hari ini, terdapat 380 pengungsi memilih tinggal di Masjid At-Taqwa, 106 orang warga di Balai Desa Sijeruk, dan 78 orang di sejumlah rumah warga. "Saat ini yang mereka butuhkan adalah bantuan logistik. Dan PMI juga akan membuka dapur umum, dan rencananya untuk memberikan makan pagi sebanyak 500 paket," kata dia. Bahkan, PMI Provinsi Jawa Tengah juga akan mengirimkan 100 buah kantong jenazah, dan 50 buah terpal. (Riz)
Korban Tewas Longsor Banjarnegara Jadi 20 Orang, 88 Hilang
Sebanyak 16 di antara korban tewas sudah teridentifikasi dan 4 lainnya belum diketahui identitasnya.
Advertisement