Sukses

Warga Sekitar Lokasi Longsor Banjarnegara Alami Trauma Berat

Warga yang menyaksikan kejadian mengerikan itu di depan mata mengaku masih merasa trauma dan syok.

Liputan6.com, Banjarnegara - Pos kesehatan yang secara khusus disediakan di dekat lokasi tanah longsor di Dusun Jemblung, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah ramai di kunjungi warga. Kedatangan mereka bukan hanya untuk penyembuhan fisik, tetapi juga psikis.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (15/12/2014), terlihat sejumlah warga yang selalu menangis. Mereka terus memanggil-manggil nama keluarganya yang menjadi korban tanah longsor. Mereka shock dan trauma bila teringat peristiwa mengerikan itu.

Bahkan sejumlah warga yang baru datang dari perantauan langsung pingsan dan harus mendapatkan pertolongan medis saat melihat rumah dan kampung kerabatnya kini rata dengan tanah.

Sedikitnya 30 warga setiap hari menjalani pemulihan kondisi kejiwaan akibat bencana tanah longsor itu. Warga yang menyaksikan kejadian mengerikan itu di depan mata mengaku masih merasa trauma.

Di pos kesehatan ini warga yang mengalami trauma ringan menjalani rawat jalan. Sedangkan warga yang mengalami trauma berat terpaksa menjalani pemulihan secara bertahap di pos kesehatan.

Syok dan sedih mendalam juga dirasakan Supriati. Ia tak kuasa menahan air mata saat melihat rumah saudaranya di Dusun Jemblung kini sudah tidak terlihat lagi. Bahkan kampung halaman yang dulu dikelilingi pesawahan itu kini sudah tertimbun tanah merah berlumpur.

Keramaian dan keindahan yang biasa terlihat di kampung ini pun kini hilang berganti dengan kesunyian yang mencekam.

Hingga hari ketiga pasca-longsor menghantam Dusun Jemblung, Supriati belum juga tahu bagaimana nasib kerabatnya. Ia pun terus mencari informasi dengan bertanya kepada siapapuan yang ditemuinya. Namun jawaban pasti tidak pernah ia dapatkan.

Kini ia hanya bisa pasrah akan nasib kerabatnya. Supriati berharap keluarga dan sanak sudaranya selamat dari terjangan longsor maut itu.

Tanah longsor di Banjarnegara, Jumat 12 Desember lalu terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama beberapa hari. Bukit setinggi 800 meter longsor dan menimpa sedikitnya 54 rumah warga. Di duga sedikitnya 110 warga tertimbun longsoran tanah. (Nfs/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.