Liputan6.com, Jakarta - Konflik di tubuh Partai Golkar belum juga berakhir. Kini, baik kubu Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono tinggal menunggu keputusan dari Kemenkum HAM terkait legalitas kepengurusan partai berlambang beringin itu.
Konflik berkepanjangan ini juga menimbulkan keprihatinan tersendiri. Tak terkecuali bagi kader Partai Golkar seperti Indra J Piliang. Menurut Indra, konflik yang terjadi saat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah partainya.
"Kalau dilihat, konflik saat ini terbesar sepanjang sejarah partai," kata Indra usai konferensi pers hasil survei Cyrus Network di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Dia mengatakan, selama ini konflik di Golkar selalu didominasi konflik pribadi. Ujung dari konflik itu yakni keluarnya seorang kader lalu membangun partai baru. Sementara yang terjadi saat ini lebih hebat dibanding itu.
"Lahirnya Gerindra, Nasdem, Hanura bersifat personal, keluar partai lalu dirikan partai baru. Ini lebih struktural. Tidak mau keluar partai," ujar Indra.
Menurut dia, konflik ini harus secepatnya diselesaikan oleh kedua kubu. Kalau tidak pilihannya hanya 2. "Ujungnya kemusnahan atau jadi partai terbesar. Kalau bisa menyelesaikan konflik bisa jadi partai terbesar," ucap dia.
Indra menilai, salah satu akar konflik yang mendera adalah tidak adanya ruang bagi generasi muda untuk mendapatkan tempat lebih baik. Hal itu pula yang membuat adanya pembangkangan seperti sekarang ini.
"Saya paling banyak dapat pelatihan di Golkar. Itu tidak penting di partai. Sekarang gimana dekat dengan ketum dan bisa urus semuanya. Kenapa muncul perlawanan, itu aja. Sekarang lebih enak, tinggal pilih. Kenapa Golkar terbelah dua. Bisa islah, atau beri kesempatan pada generasi muda," tandas Indra. (Ado/Mut)
Indra Piliang: Konflik Golkar Saat Ini Terbesar Sepanjang Sejarah
Indra menilai, salah satu akar konflik yang mendera adalah tidak adanya ruang bagi generasi muda untuk mendapatkan tempat lebih baik.
Advertisement