Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan anggaran operasional Angkatan Darat (AD) bertambah menjadi Rp 96 triliun. Sebagian dari anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Angkatan Darat TNI anggarannya meningkat sebesar Rp 96 triliun lebih. Itu sebesar 60 persen hanya digunakan untuk membayar gaji. Sedangkan sisanya kita maksimalkan untuk membeli alutsista," ujar Letjen TNI Gatot Nurmantyo di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Dia menjelaskan, alutsista yang menjadi prioritas pembelian oleh TNI AD adalah helikopter jenis AH-64 Apache, helikopter Mil MI17, dan helikopter Bell.
"Kita tambah juga huge tank dan medium tank, namun nanti disesuaikan anggaran kita. Kita akan memprioritaskan produk dalam negeri. Bukan Pindad saja, tapi perusahaan yang lain juga agar bisa bersaing," jelas Gatot.
Untuk helikopter Apache, kata Gatot, pihaknya akan membeli sebanyak 7 buah. Namun demikian, kapal terbang dengan baling-baling di tengah tersebut baru bisa hadir tahun 2017 mendatang.
AH-64 Apache adalah sebuah helikopter tempur yang sesuai untuk segala kondisi cuaca, musim panas maupun dingin. Kapal terbang yang dikendalikan dua awak ini dilengkapi senjata utama berupa meriam rantai M230 30 mm yang terletak di bawah moncong.
Selain helikopter, Gatot menambahkan, TNI AD akan membeli Panser Anoa jenis amfibi. "Kita juga akan membeli Anoa, namun yang berjenis Amfibi. Itu akan kita tambah sebanyak mungkin. Namun kita lihat kemampuan Pindad sejauh mana untuk memprioritasnya," tandas Gatot. (Riz)
TNI AD Akan Beli 7 Helikoper Apache Bersenjata Meriam Rantai
Helikopter ini dilengkapi senjata utama berupa meriam rantai M230 30 mm yang terletak di bawah moncong.
Advertisement