Liputan6.com, Tangerang Selatan - Rumah Sakit Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Rabu petang 17 Desember didatangi puluhan mahasiswa asal Maluku. Di ruang jenazah, terbujur kaku jasad 2 rekan mereka Rahman Marsaoli dan Aftar Lateng.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (18/12/2014), diduga kedua mahasiswa itu tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan di rumah kos mereka. Dengan alasan akan dipulangkan ke Maluku, para mahasiswa melarang polisi untuk mengautopsi kedua jenazah.
Baca Juga
Selain menewaskan Rahman dan Aftar, miras juga menyebabkan seorang mahasiswa lainnya Rian Malofo kritis dan kini dirawat di RS Fatmawati.
Advertisement
Di rumah kos korban di Jalan Semanggi Dua, Ciputat Timur, polisi menggelar olah TKP. Di tempat itu, polisi menemukan belasan botol miras dan sejumlah barang bukti lainnya.
Polisi menduga, di rumah kos itu para korban menggelar pesta miras. Rahman Marsaoli, Aftar Lateng, dan Rian Malofo ditemukan terkapar di dalam rumah kos yang baru 1 bulan mereka tempati. Rahman dan Aftar tewas, sedangkan Rian kritis.
Ketiganya masih tercatat sebagai mahasiswa semester satu dan tiga di salah satu kampus swasta di Ciputat.
Banyaknya kasus miras oplosan yang berujung maut, ternyata belum membuat orang jera untuk berhenti mengonsumsi minuman keras yang satu ini. Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 4 orang tewas usai menenggak miras oplosan dalam waktu 1 pekan.
Pesta miras oplosan di Kebumen, Jawa Tengah juga menelan korban jiwa. 1 dari 6 orang yang menenggak miras oplosan meninggal dunia sedang 2 lainnya kritis dan harus dilarikan ke rumah sakit. (Vra/Mvi)