Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan larangan sepeda motor melintasi Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat masih dalam tahap uji coba. Tidak ada penindakan bagi pengendara yang melintas. Hanya saja, mulai hari ini petugas diminta mencatat nomor polisi (nopol) kendaraan yang melanggar.
"Hari ini kita berikan suatu teguran dengan mencatat nopol kendaraan," kata Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Menurut Budiyanto, teguran berupa pencatatan nopol kendaraan ini dimaksudkan untuk keperluan evaluasi. Dengan pencatatan nopol kendaraan, petugas bisa langsung mengetahui waktu melintas hingga asal kendaraan.
"Nopol ini kan sudah online. Setelah dicatat, kita bisa tahu dia asalnya dari mana, usianya berapa, kapan waktu datangnya. Kita analisis itu semua. Hasilnya nanti kita berikan ke stakeholder, dalam hal ini pemda," tutur dia.
Selama uji coba yang rencananya dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan ke depan, petugas tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan, seperti penilangan kendaraan. Sebab, masa ini masih dalam tahap sosialisasi.
"Kita sebelum melaksanakan tugas sudah ada apel. Saat apel kita beri arahan ini sosialisasi kedepankan cara edukatif, teguran bagaimana anggota dibelaki untuk mampu mengomunikasikan, melakukan penjagaan dan pengaturan yang benar," ujar Budiyanto.
Berdasarkan hasil pemantauan pada hari kedua ini, Budiyanto menuturkan, penerapan aturan sudah berjalan baik. Kini tidak ada lagi pengendara yang menerobos masuk ke keedua pintu masuk, baik di Jalan MH Thamrin maupun Jalan Medan Merdeka Barat.
"Untuk di jalan alternatif, seperti Jalan KH Mas Mansyur, Abdul Muis, Sabang, Hos Cokroaminoto, memang ada peningkatan volume kendaraan," papar dia.
Setiap harinya, tak kurang dari 1.700 petugas gabungan dari Ditlantas Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP DKI Jakarta melakukan penjagaan baik di jalur utama maupun di jalan alternatif.
Mereka dibagi menjadi 3 grup dengan 3 shift berbeda di sepanjang kawasan bundaran HI-Medan Merdeka Barat. "Dibagi 3 pagi, siang, dan malam. Setiap grup ada sekitar 600 sampai 700 petugas yang akan berjaga," tandas Budiyanto. (Mut)