Liputan6.com, Singapura - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Singapura kini tak melulu hanya bekerja, mereka juga bisa menuntut ilmu di negeri kota tersebut. Hal ini diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi.
"Ada peluang bagi buruh migran asal Indonesia melanjutkan pendidikan hingga jenjang strata satu di Singapura," kata Andri kepada Liputan6.com di kediamannya di Chatsworth Road, Singapura, Kamis (18/12/2014).
Para TKI bisa menempuh pendidikan dengan mengikuti program Sunday School. Saat ini, program tersebut sudah diikuti 1.700 lebih buruh migran Indonesia.
"Kita sudah mendirikan Sekolah Indonesia Singapura. Di situ ada program Sunday School bagi buruh migran kita," ujar Andri.
Program Sunday School yang bertempat di Siglap Road, menyediakan jenjang pendidikan kejar paket A, B, dan C. Dalam program ini buruh migran bebas memilih bidang pendidikan yang ingin ditekuni.
"Sama sekali tidak dikenakan biaya. Kita juga sediakan Universitas Terbuka bagi mereka yang ingin kuliah," kata Andri.
"Tahun lalu lulusan jurusan Bahasa Inggris terbaik Universitas Terbuka di sini itu buruh migran kita," sambung dia.
Sunday School merupakan program yang diprakarsai pemerintah RI untuk memberikan kesempatan kepada para buruh migran di Singapura melanjutkan pendidikan. Selain itu, ada juga Universitas Terbuka.
Tak hanya pemerintah, para pekerja profesional RI yang tinggal di Singapura juga menyelenggarakan sekolah-sekolah untuk TKI.
"Di Singapura ini satu-satunya buruh migran bisa sekolah. Tenaga-tenaga pengajarnya kebanyakan mahasiswa kita. Ada kepedulian mereka sesama orang Indonesia. Ini tentunya membuka kesempatan buruh migran menjadi tenaga profesional," pungkas Andri Hadi. (Sun/Yus)
TKI di Singapura Punya Kesempatan Bersekolah Gratis
Program Sunday School yang bertempat di Siglap Road, menyediakan jenjang pendidikan kejar paket A, B, dan C. Tidak dipungut biaya.
Advertisement