Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Agus Priyono mengatakan pembangunan fisik jalur bus layang atau elevated busway untuk rute Bus Transjakarta Koridor XIII jurusan Ciledug-Tendean dimulai pada pertengahan 2015 hingga akhir 2016. Pada rute itu akan dibangun 12 halte.
"Masa pelaksanannya itu dari tanggal 15 Desember 2014, kontraktor harus desain dulu, kemarin kan desainnya hanya desain dasar. Saat ini mereka cek lapangan, untuk tentukan karakteristik tanah sebagai dasar perencanaan mereka, itu butuh waktu 2 bulan, dan sepertinya pengerjaan teknis April atau Maret lah, langsung mulai di lapangan," ujar Agus di Kantor Dinas PU, Jakarta Pusat, Kamis 20 Desember 2014.
Agus memaparkan, Dalam pelaksanaanya, pembangunan Busway Ciledug-Tendean akan dibagi kedalam 8 paket. Paket-paket tersebut yaitu, paket Adam Malik sejauh 1.350 meter, paket Kostrad-Pusri sejauh 1.400 meter, Paket Seskoal-Ciledug sejauh 1.500 meter, Paket Kebayoran Lama sejauh 1.300 meter, paket Taman Puring 1.200 meter, Paket Trunojoyo 1.375 meter, Paket Santa 1.250 meter dan terakhir paket Tendean sejauh 1.000 meter.
"Masing-masing paket oleh masing-masing telah ditunjuk melalui proses lelang. Diharapkan setiap paket pelaksana bekerja bersamaan dengan mengoptimalkan sumberdaya masing-masing pelaksana," ucap Agus.
Selain itu, Agus juga menjelaskan, dengan panjang total jalan layang sejauh 9,4 kilometer, ketinggian jalan layang tersebut dari atas muka jalan hingga ke jalur layang yaitu setinggi 12 meter hingga 20 meter. Ketinggian jalan yang berbeda beda ditiap paket tersebut, menurutnya karena adanya persinggungan antara jalur layang tersebut dengan Fly over atau infrastrur bangunan yang telah ada sebelumnya.
"Kita mencatat ada beberapa flyover seperti di wilayah Petukangan yaitu dengan flyover JORR W2, lalu di ITC Pasar Cipulir, dan Kebayoran Baru. Di titik-titik tersebut. Kalau dalam keadaan normal 12 meter, tapi kalau ada flyover, bisa naik 20 meter," ungkap dia.
Agus mengatakan, pembangunan Busway Koridor XIII tersebut akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun. Tidak hanya proyek tesebut, nantinya jalur tersebut akan bersinggungan dengan pembangunan koridor Busway lainnya, yaitu jalan layang busway Tendean-Kalimalang, dan koridor Manggarai-Depok.
"Yang pertama dikerjakan adalah Ciledug-Tendean dengan mekanisme multiyears dan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014. Sementara untuk 2 koridor lainnya akan dianggarkan dalam APBD DKI 2015," kata dia.
Busway layang di Koridor XIII tersebut, sambung Agus, nantinya hanya boleh dilewati khusus untuk Transjakarta. Namun untuk konstruksi jalannya, sengaja dirancang untuk bisa ditambah lajurnya. "Sekarang ini baru 1 boks untuk busway saja. Tapi konstruksi sudah kita persiapkan, kalau dibutuhkan bertambah, konstuksi kita dimungkinkan untuk lebarkan kanan dan kiri, tetapi hanya koridor Ciledug-Taman puring," ucap dia.
Untuk jumlah haltenya, Agus menambahkan, di sepanjang rute Ciledug-Tendean tersebut akan dibangun sebanyak 12 halte. Halte-halte tersebut yaitu Halte Univ Budi Luhur, Halte JORR W2, Halte Swadarma, Halte ITC Cipulir, Halte Seskoal, Halte Carrefour, Halte Kebayoran Lama, Halte Taman Puring‎, Halte MRT, Halte Tirtayasa‎, Halte Rawa Barat‎ dan Halte Trans TV.
"Karena tingginya jalur itu, nantinya penumpang yang akan naik bus Transjakarta akan disediakan tangga dan eskalator. Halte sebagai tempat naik turun penumpang dari bus juga berada di atas jalan," ungkap Agus.
Busway Layang Ciledug-Tendean Dirancang Miliki 12 Halte
Pembangunan fisik busway layang Ciledug-Tendean dimulai pada pertengahan 2015 hingga akhir 2016.
Advertisement