Liputan6.com, Atambua Presiden Joko Widodo atau Jokowi blusukan ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste, sejak pagi tadi. Jokowi mengunjungi loket pelayanan Imigrasi, karantina, Bea Cukai, dan kantor kepolisian.
Saat ditanya Jokowi mengenai mekanisme pelayanan di tempat tersebut, salah satu petugas pelayanan tak dapat memberi penjelasan.
"Ini proses layanannya bagaimana?" tanya Jokowi di Atambua, NTT, Sabtu (20/12/2014).
Petugas yang tak menyebutkan namanya itu terlihat gugup dan terbata-bata menjawab pertanyaan Jokowi.
Tak hanya mengecek administrasi pelayanannya, Jokowi juga meninjau infrastruktur loket-loket tersebut. Ternyata kurang memadai. Melihat kondisi ini, ia pun meminta infrastruktur di seluruh pelayanan itu dirombak dan dibenahi menjadi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada 2015.
"Tahun 2015 lah kita ubah total, harus lebih baik dan saya pastikan harus lebih baik," tegas Jokowi.
Jokowi mengatakan, perbaikan di daerah perbatasan memang fokus terhadap segi pelayanan, terutama imigrasi, karantina, keamanan, dan kesehatan. Seluruh pelayanan itu harus terintegrasi dalam 1 atap dan 1 pintu sesuai standar yang disusun World Custom Organization (WCO).
"Yang paling penting masyarakat merasa terlayani, baik yang keluar maupun yang masuk. Ini yang akan kita lihat dan tahun depan akan kita ubah total," tutur Presiden ke-7 RI itu.
Usai blusukan ke Atambua, Jokowi bersama rombongan kepresidenan menuju lokasi groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang.
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perindustrian Saleh Husin, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. (Rmn/Sss)
Petugas Perbatasan RI-Timor Leste Gugup Ditanya Jokowi
Presiden Jokowi berniat memperbaiki infrastruktur pelayanan di perbatasan RI-Timor Leste.
Advertisement