Liputan6.com, Jakarta - Rubella atau campak Jerman berbahaya bagi bayi dalam kandungan, terutama pada masa 3 bulan pertama usia kehamilan. Karena virus rubella, bayi bisa lahir dengan mata terkena katarak, terkena gangguan pendengaran, bahkan menderita kebocoran jantung. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, jumlah kasus rubella di Indonesia terus meningkat.
Seperti dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (21/12/2014), banyak orang mungkin tidak terlalu peduli dengan masalah rubella. Tapi seorang ibu muda di Yogyakarta memutuskan bertindak.
Grace Melia Kristanto mendirikan Rumah Ramah Rubella, sebuah komunitas untuk saling berbagi informasi termasuk cara-cara mengatasi dampak buruk virus rubella.
Grace terdorong berbagi karena pengalaman pribadi. Grace terkena campak Jerman di 3 bulan pertama kehamilan. Putrinya Aubrey lahir tidak sempurna.
Grace tak ingin ada orangtua lain punya pengalaman serupa. Rumah Ramah Rubella coba membantu orangtua mengatasi masalah rubella dengan berbagai cara. Termasuk dengan menyediakan forum di media sosial, juga menyediakan film tentang cara menangani anak yang lahir dengan kelainan akibat rubella.
"Harapannya memberi semangat pada para orangtua yang harus berhadapan dengan kondisi terkait rubella," ujar Grace.
Bersama komunitas Rumah Ramah Rubella, Grace berkampanye melalui seminar, workshop, dan pameran agar lebih banyak orang, terutama pasangan yang berencana punya anak yang sadar dan peduli pada bahaya virus rubella.
Kini sekitar 2.800 orang dari berbagai latar belakang terdaftar sebagai anggota Rumah Ramah Rubella. Telah banyak pasangan suami istri yang memetik manfaat dari komunitas ini.
Grace juga menulis buku tentang pengalaman sebagai ibu yang mengasuh anak dengan kelainan yang timbul akibat virus rubella. Grace menyumbangkan sebagian keuntungan dari penjualan buku untuk kegiatan Rumah Ramah Rubella. Ibu muda berusia 25 tahun ini memandang jauh ke depan. Bukan untuk dirinya sendiri. (Yus)