Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta agar lampu-lampu hias yang terpasang di pohon cemara lingkungan Balaikota DKI Jakarta dan rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, segera dicopot usai peringatan hari raya Natal. Ahok tak suka lantaran hiasan tersebut malah membuat pohon rusak dan layu.
‎
"Makanya, ini nggak boleh lama-lama, kalau terlalu lama dipasang lampu, (pohonnya) jadi mati," ujar Ahok di Balaikota Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Agar tidak merusak dam membuat pohon tersebut mati, Ahok pun meminta lampu-lampu tersebut sudah dicopot paling lama seminggu setelah perayaan Natal usai. "Kalau asal seminggu boleh, lebih dari seminggu nggak boleh," tegas Ahok.
Ia pun menyatakan, pemasangan pohon natal di depan Balaikota dan di rumah dinas gubernur atas persetujuan dirinya. Menurut Ahok, hiasan pohon Natal tersebut dibuat oleh ibu-ibu Tim Penggerak PKK yang dipimpin oleh istrinya, Veronica Tan.
"Itu ibu-ibu PKK kayaknya, kalau Biro umum nggak tahu, tapi kalau yang ini (pohon natal depan Balaikota) dari panitia Natal DKI. Saya bilang, ya dipasang saja, jadi bagus kan kerlap-kerlip kalau malam," ucap Ahok.
‎‎
Menyambut perayaan Natal, 2 pohon cemara tampak berdiri tegap ‎di depan pendopo Balaikota sejak pekan lalu. Pohon tersebut tampak dilengkapi dengan hiasan lampu-lampu dan lonceng yang tertempel di dahan dan daun pohon yang tingginya sekitar 3 meter itu.
Bila hari mulai gelap, lampu-lampu yang melekat dipohon itu pun tampak kelap-kelip. Selain di Balaikota, di kediaman dinas Ahok juga diramaikan beberapa pernak-pernik hiasan Natal, di antaranya patung Sinterklas yang dipajang di pintu depan rumah bergaya kolonial itu.‎ (Mut)
Ahok Minta Lampu Hias di Cemara Balaikota Dicopot
Ahok tak suka lantaran hiasan tersebut malah membuat pohon rusak dan layu.
Advertisement