Sukses

4 Aksi Nyentrik Wagub Djarot Saiful

Pada hari pertama pelantikannya, Djarot sempat menghilang entah kemana. Sementara Ahok juga tak bisa 'mengendus' keberadaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak kalah 'nyentrik' dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Meski masih bilangan hari menduduki posisi orang nomor 2 di Ibukota, pria berkumis itu sudah menebar sensasi.

Sejak dilantik pada 18 Desember 2014, sederet aksi 'nyentrik' telah dilakoni Djarot. Misalnya, ia tak sungkan untuk meluapkan emosi pada pejabat Pemprov DKI Jakarta. Seperti Ahok, Djarot bakal blak-blakan kala marah.

Pria kelahiran 6 Juli 1962 itu juga menolak mobil dinas mewah untuknya. Djarot bahkan hanya minta disediakan sepeda motor.

Berikut sederet aksi nyentrik Wagub Djarot yang Liputan6.com rangkum, Selasa (23/12/2014):

Selanjutnya: Marah Lihat Tiang Listrik...

2 dari 5 halaman

Marah Lihat Tiang Listrik

Marah Lihat Tiang Listrik

Dengan menunggangi sepeda motor putih B 3953 BZR, Djarot tiba-tiba marah besar melihat tiang listrik PLN berada di tengah-tengah bantaran kali di Tanjung Selor. Dia geram melihat tiang listrik yang dianggap menghalangi pelebaran jalan itu.

Sudah 6 bulan tiang listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu berdiri di sana. Hal yang tambah membuat Djarot naik darah, PLN malah meminta ganti rugi Rp 230 juta bila tiang listrik itu dipindahkan.

"Kita lihat betul tiang PLN ada di tengah. Gimana mau lebarkan jalan kalau mereka tidak mau dipindahkan?!" ucap Djarot kesal pada 21 Desember 2014 lalu.

"Saya marah besar karena ketika kantor pemkot telat bayar listrik harus diputus. Mereka harus tahu, pemprov ingin atasi banjir. Ini sudah 6 bulan terakhir, mereka minta Rp 230 juta sama pemkot."

Selanjutnya: Cecar Kadis Pertamanan...

3 dari 5 halaman

Cecar Kadis Pertamanan

Cecar Kadis Pertamanan

Djarot juga tak kalah garang dari Ahok. Tanpa 'babibu', ayah 3 putri tersebut bahkan meluapkan rasa jengkelnya soal tanaman di Kanal Banjir Timur (KBT) yang dinilai salah pilih langsung di hadapan Kepala Dinas Pertamanan DKI Nandar Sunandar.

"Ini tanamannya dipilih yang bisa menyerap, jangan ngawur-ngawur saja. Nanti sudah ditanam malah nggak cocok sama kultur tanah di sini, bagaimana?" cecar Djarot saat meninjau Kanal Banjir Timur atau KBT pada 21 Desember 2014.

Selanjutnya: Tolak Toyota Land Cruiser...

4 dari 5 halaman

Tolak Toyota Land Cruiser

Tolak Toyota Land Cruiser

Sebagai Wagub DKI Jakarta, Djarot mendapatkan fasilitas berupa mobil dinas Toyota Land Cruiser. Namun Djarot ogah menggunakan mobil tersebut. Dia memilih untuk tetap menggunakan mobil pribadinya, Toyota Innova B 1708 PQQ.

Agar tak mubazir, Djarot meminta mobil mewah tersebut dilelang ke publik.

"‎Aku nggak mau pakai, kalau bisa dilelang ya dilelang sajalah. Dijual aja sekalian, buat apa mobil mahal-mahal? Daripada nggak dipakai nganggur, biaya perawatannya mahal‎," ujar Djarot pada 22 Desember 2014.

Selanjutnya: Naik Motor Bebek...

5 dari 5 halaman

Naik Motor Bebek

Naik Motor Bebek

Djarot menolak mobil dinasnya yang terbilang mewah. Sebagai gantinya, dia malah meminta disediakan 5 unit sepeda motor. Kendaraan-kendaraan roda dua itu rencananya bakal dijadikan tunggangan Djarot kala blusukan ke kampung-kampung.

Tampaknya Djarot memang lebih senang naik motor bebek. Buktinya, saat blusukan ke bantaran kali Tanjung Selor, Jakarta Pusat, 21 Desember 2014 lalu, dia langsung menyambar sepeda motor milik seorang tukang ojek yang biasa mangkal dekat bantaran kali.

"Iya, itu motornya motor biasa kok. Motor bebek saja. Nanti satu ditaruh di rumah dinas. Nggak apa-apa toh. Aku mau pergi ke mana-mana. Apa nggak boleh naik motor? Kalau masuk ke kampung-kampung apa naik mobil? Enaknya naik motorlah," ucap Djarot 22 Desember 2014.