Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan pihaknya mendengar akan adanya gerakan teroris pada saat perayaan Natal dan malam Tahun Baru 2015. Namun Sutarman menuturkan gerakan dan ancaman tersebut tidak sebesar perayaan tahun sebelumnya.
"Dari informasi intelijen dan juga Babin Kambtibmas kita, mereka (teroris) masih bergerak. Tapi serangan mereka tidak signifikan pada Natal dan Tahun Baru 2015," ungkap Sutarman di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Kendati demikian, Sutarman mengatakan para anggotanya tak akan lengah mengawasi segala bentuk ancaman teror. "Potensi itu masih ada, tapi tidak terlalu signifikan yang semuanya di-cover dan diikuti oleh tim kita. Semua tidak mengurangi kewaspadaan Polri. Kita jaga di jalan dan tempat perayaan Natal serta tahun baru," tegas Sutarman.
Karena itu Sutarman berharap masyarakat tidak khawatir dengan kondisi menjelang serta saat merayakan Natal dan Tahun Baru 2015. Apalagi menurutnya personel Polri saat ini punya kemampuan tinggi dalam mendeteksi rencana teror.
"Polisi saat ini sesungguhnya lebih hebat dari polisi dulu, karena kita menangkap sebelum mereka menyerang target. Tapi tak ada apresiasi, justru merah. Itu tidak ternilai bisa menangkap pelaku teroris sebelum mereka menyerang target, itu luar biasa. Polisi saat ini lebih hebat bisa menangkap sebelum menyerang target," ujar Sutarman.
Hal ini menurutnya akan jauh berbeda jika teroris berhasil menjalankan rencananya. "Kalau target sudah dibom, dampaknya luar biasa. Dampak ekonomi, sosial dan recovery memerlukan waktu bertahun-tahun," tutup Sutarman. (Ado/Yus)
Kapolri: Ancaman di Malam Natal dan Tahun Baru Tidak Signifikan
Sutarman menuturkan gerakan dan ancaman pada saat perayaan Natal dan malam Tahun Baru 2015 tidak sebesar perayaan tahun sebelumnya.
Advertisement