Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar mulai menjajaki peluang untuk rekonsiliasi. Salah satu hal yang membuat suara kedua kubu mulai bersatu adalah sepakat mendukung pilkada langsung. Hal ini tentu sinyal baik bagi kubu Agung Laksono untuk mengajak serta kubu Aburizal untuk keluar dari KMP.
"Kami belum detail tapi saya menawarkan, keluar dari KMP adalah suatu hal yang halal. Tanpa harus masuk ke blok baru ke KIH," kata Wakil Ketua Partai Golkar kubu Agung, Priyo Budi Laksono, di kantor DPP Partai Golkar, Selasa (23/12/2014).
Meski begitu, Priyo belum memastikan saudara satu partainya itu akan benar-benar keluar dari KMP atau tidak. Yang pasti, Golkar tetap pada posisi mendukung mitra pemerintah dengan tetap melakukan kritik.
"Semangatnya sepakat bahwa seperti itu mitra pemerintah tapi memang masih ada perbedaan tapi perbedaan semakin dekat. Karena ada jaminan pemerintah bukan musuh tapi mitra," lanjut dia.
"Iya (penyeimbang). Tapi masalah itu teman teman sebelah masih mau merundingkan lagi dipertemuan 8 Januari karena mereka punya pandangan berbeda tapi tipis," tandas Priyo.
Ketua Harian Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, MS Hidayat mengatakan pihaknya mendukung penuh pilkada langsung berbeda dengan keputusan yang muncul selepas Munas Bali.
"Kami bicara pilkada, pilpres, Perppu. Setelah menjelaskan kami tidak ada perbedaan yang jauh. Iya (mendukung) pilkada langsung, pilpres juga," terang dia.
Meski begitu, Hidayat mengaku Golkar tetap pada posisi di luar pemerintahan. Hanya saja, bukan berarti kontra sepenuhnya kepad pemerintah. "Tetap di luar pemerintahan, tapi bukan musuh pemerintah. Tidak asal melakukan kritik kita akan mendukung program yang mendukung rakyat," tandas Hidayat. (Riz)
Priyo: Golkar Keluar dari KMP Itu Halal
Kedua kubu Golkar akhirnya sepakat berdamai setelah sempat berseteru.
Advertisement