Liputan6.com, Banda Aceh - Bencana tak selamanya menjadi duka. Dari bencana, pelajaran dan hikmah bisa dipetik. Bencana tsunami Aceh misalnya. Meski telah menelan ratusan ribu korban jiwa dan kerugian harta benda yang tak terhitung jumlahnya, namun bencana terdahsyat sepanjang Abad ke-21 yang menimpa Aceh itu menjadi titik balik bagi kemajuan pembangunan di Tanah Serambi Mekah.
Satu dasawarsa pasca tsunami, pembangunan di Aceh telah maju pesat. Pembangunan berlangsung di semua aspek. "Aceh telah maju pesat setelah bencana besar satu dasawarsa lalu. Pembangunan berlangsung di semua aspek termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan," kata Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia David Engel.
Guna mengenang peristiwa bersejarah itu, Engel akan menghadiri peringatan 10 tahun tsunami Aceh dan Nias yang berlangsung di Aceh pada 26 Desember mendatang. Engel bergabung dengan perwakilan senior dari Indonesia dan delegasi internasional lainnya untuk memperingati dan menandai kebangkitan rekonstruksi Aceh setelah gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia 2004.
Australia sendiri telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pemulihan Aceh. Antara lain ikut membangun kembali infrastruktur dan membantu masyarakat Aceh memulai kembali kehidupan mereka.
"Tantangan pembangunan merupakan prioritas kami dan Pemerintah Australia akan terus bekerja sama dengan masyarakat Aceh dan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan-tantangan ini." ujar Engel.
Pemerintah Australia melalui berbagai program bantuan, mendukung rekonstruksi sekolah, balai desa, dan fasilitas kesehatan. "Ini membantu membangun kembali mata pencaharian dan membantu banyak warga Aceh untuk mengembangkan keterampilan guna meningkatkan jasa pelayanan pemerintah," tambah dia.
Selama kunjungan ke Aceh, Engel akan memberikan penghormatan kepada korban tsunami di kuburan massal Siron dan mengunjungi pameran 'Thanks to the World'. (Sun/Ein)
Kuasa Usaha Australia: Pasca Tsunami, Aceh Melaju Pesat
Pasca tsunam, pembangunan di Aceh telah berlangsung di semua aspek. Termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Advertisement