Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan soal penyegelan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Kota Bogor, Jawa Barat masih masih terkatung-katung hingga saat ini. Namun demikian, sejak siang santer kabar bahwa akan ada kegiatan ibadah yang dilakukan oleh jemaat di depan GKI Yasmin. Adanya isu tersebut membuat petugas polisi, TNI dan Satpol PP Kota Bogor langsung melakukan penjagaan di sekitar gereja.
Pantauan Liputan6.com beberapa petugas Satpol PP Kota Bogor dan anggota TNI berseragam tampak berjaga-jaga di depan gereja, mereka terlihat memantau kondisi di sekitar gereja. Bahkan beberapa petugas polisi berpakaian preman juga ikut melakukan penjagaan di sekitar gereja yang beralamat di Jalan Abdullah bin Nuh itu.
Baca Juga
Lama tak lagi ditempati, kondisi gereja itu pun saat ini tampak gelap dan tidak terurus, gerbang gereja itu pun hanya ditutupi beberapa lembar seng yang sudah tampak berkarat.
Advertisement
Hingga pukul 21.00 WIB, penjagaan di sekitar gereja pun melonggar. Sebab tidak ada tanda-tanda jemaat akan melakukan ibadah Malam Natal. Sementara trotoar jalan di depan gereja yang sebelumnya pernah digunakan jemaah untuk beribadah telah terlanjur dipenuhi para penjual makanan
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya juga sudah memastikan bahwa tidak akan ada kebaktian atau perayaan Natal di GKI Yasmin. Kepastian ini ditentukan setelah Walikota Bogor Bima Arya berdiskusi dengan pihak GKI Pengadilan sebagai induk dari GKI Yasmin.
"Yasmin sendiri sudah tidak ada, jadi tidak ada lagi yang namanya GKI Yasmin," kata Bima, kemarin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun mengaku sudah mendapat konfirmasi dari pihak GKI Pengadilan, dan pihak GKI Pengadilan sendiri kepadanya mengaku telah meminta agar jemaatnya untuk beribadah di gereja yang ada di Jalan Pengadilan.
"Masalah ini jangan terus-menerus dikaitkan dengan masalah kebebasan beragama. Kami sama sekali tidak melarang agama mana pun untuk melakukan ibadah. Kota Bogor itu bukan kota intoleran," tegas Bima Arya. (Luq/Ans)