Liputan6.com, Bima - Rentetan tembakan peringatan memaksa warga Kelurahan Dara dan Tanjung, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sebelumnya bentrok berlarian. Di tengah hujan gerimis, mereka mencari perlindungan ke arah permukiman penduduk.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (24/12/2014), polisi tetap mengejar dengan terus melepaskan tembakan gas air mata meski warga sudah menyingkir.
Namun di balik persembunyiannya, sejumlah warga menunggu polisi lengah. Warga yang bersembunyi kemudian menembakkan senjata tradisional ke arah polisi. Beberapa polisi pun berjatuhan dan langsung dilarikan ke RSUD Bima untuk menjalani perawatan.
Seorang warga dilaporkan tewas terkena tembakan saat mengarahkan senjata tradisionalnya ke arah polisi. Mengetahui ada warga yang tewas, massa kembali mengamuk dengan melempari benda apa saja ke arah polisi.
Menghindari aksi anarkis warga, polisi kembali bertindak tegas. Puluhan warga yang sempat berkumpul berlarian menyelamatkan diri.
Di saat yang hampir bersamaan, pos polisi di Jalan Sulawesi, Komplek Pasar Baru, Kota Bima, NTB tiba-tiba terbakar. Tak ada yang menduga sama sekali karena sebagian besar personelnya tengah menghalau bentrokan warga di tempat lain.
Hampir sebagian besar bangunannya hangus terbakar. Mobil pemadam kebakaran yang datang hanya bisa melokalisir api agar tidak merembet ke pertokoan yang tidak jauh dari lokasi.
Akibat peristiwa ini, sebagian besar toko di Pasar Baru, Kota Bima memilih tutup lebih cepat. Para pemilik toko khawatir bentrokan makin memanas dan meluas. (Nfs/Ans)
Bentrokan Warga Dibubarkan, Massa Justru Balik Serang Polisi
Sempat sembunyi dari kejaran polisi, warga justru menembakkan senjata tradisional ke petugas. Bahkan sebuah pos polisi hangus terbakar.
Advertisement