Sukses

Uskup Agung Semarang Tolak Aborsi dan Hukuman Mati

Penegasan ini disampaikan Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta dalam khotbah Misa Natal, Rabu (24/12/2014) malam.

Liputan6.com, Semarang - Dalam Misa Natal, Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta mengatakan bahwa gereja menolak pemberlakuan hukuman mati. Penolakan itu didasari bahwa manusia tidak berhak mengambil hak Allah sebagai pemilik kehidupan.

Penegasan ini disampaikan Uskup Agung Pujasumarta dalam Homili (Khotbah) Misa Malam Natal di Gereja Katedral Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/12/2014) malam.

Uskup Agung menambahkan, ancaman terhadap kehidupan semakin keras termasuk adanya aborsi. "Sikap gereja jelas untuk menolak aborsi dan juga menolak hukuman mati. Negara tidak bisa ambil alih hak yang dimiliki Allah, yaitu menjadi pemilik kehidupan."

Pesan Natal 2014 ini mengambil tema "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga". Maka menurut Uskup Agung, keluarga memiliki peran penting sebagai benteng.

"Keluarga harus jadi pelindung dari ancaman-ancaman misal dari narkoba. Dengan tema ini supaya kita diingatkan memelihaara kehidupan," papar Uskup Agung Johannes.

Perayaan Natal di Gereja Katedral Semarang dibagi menjadi Misa Natal I dan II pada Rabu 24 Desember malam dan Misa Natal Pagi I dan II pada Kamis 25 Desember, kemudian Misa Tutup Tahun pada 31 Desember 2014.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyempatkan diri meninjau perayaan Natal itu dan memastikan semua berjalan lancar dan aman.

"Selamat Natal bagi semua yang merayakan. Semoga Natal kali ini membawa perbaikan bagi keluarga dan menginspirasi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Hendy usai melihat jalannya perayaan Misa Natal. (Ans)