Sukses

Asap Rokok Diduga Picu Alarm Kebakaran Gedung DPRD DKI Berbunyi

Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar Jakarta Pusat, Sudarno, menegaskan tak ada kebakaran yang terjadi di Gedung DPRD DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar Jakarta Pusat, Sudarno, menegaskan tak ada kebakaran yang terjadi di Gedung DPRD DKI pada Kamis malam, 25 Desember 2014. Alarm berbunyi karena adanya asap yang diduga dari berasal dari rokok.

"Jadi bukan kebakaran, ini pasti ada orang yang merokok dan alarmnya jadi bunyi. Diduga ada orang yang merokok dan meniup asap ke smoke detector," ucap Sudarno saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/12/2014) dini hari.

Ia mengatakan smoke detector yang terpasang di plafon gedung sangat sensitif. Banyak atau sedikit asap yang terdeteksi bisa langsung memicu alarm berbunyi. Ketika asap hilang, maka alarm pun juga berhenti. Sebab itulah petugas Damkar kebingungan mencari titik api.

Alarm yang berbunyi itu berada di lantai 2 Gedung DPRD. Karena tak kunjung menemukan titik api, petugas pun menelusuri hingga lantai 11. Tetapi juga tak ada apa-apa. Akhirnya petugas memilih balik kanan.

"Setiap gedung, di langit-langit dipasang smoke detector dan heat detector. Kalau heat detector, terkena panas, alarm juga akan berbunyi. Makanya tidak boleh ada yang merokok di gedung-gedung," tegas Sudarno.

Kamis malam, Gedung DPRD DKI Jakarta mendadak ramai dipenuhi mobil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). Sekitar 8 mobil Damkar parkir di halaman gedung tersebut. Dua polisi juga terlihat berjaga.

Iring-iringan mobil Damkar sekitar pukul 21.45 WIB melaju dari arah Tanah Abang menuju Jalan Kebon Sirih dan langsung memasuki area Gedung DPRD DKI. Selang-selang air kemudian dikeluarkan satu per satu. (Ans)