Sukses

Banjir Bandung Belum Surut, Listrik Jadi Barang Langka dan Mahal

Korban banjir Bandung harus turun tangan mengatasi tumpukan sampah di sejumlah anak Sungai Citarum.

Liputan6.com, Bandung - Upaya bertahan hidup seorang ibu, warga Kampung Bolero, Dayeuhkolot, Kabuaopen Bandung, Jawa Barat agar bisa mencari makanan buat anaknya. Agar bisa melewati banjir setinggi 1 meter, ia memanfaatkan ember agar anaknya tidak terendam.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (25/12/2014), ada juga yang bisa menggunakan perahu agar tetap bisa melakukan aktivitas di tengah genangan air. Warga Dayeuhkolot, Bandung Selatan tidak mau menyerah begitu saja dalam menghadapi banjir yang sudah sepekan menggenangi permukiman mereka.

Belasan orangtua hingga muda rela antre untuk mengisi baterai ponsel mereka di lokasi banjir yang listriknya masih menyala. Di lokasi banjir, listrik menjadi barang langka dan mahal.

Banjir tidak hanya membuat warga harus tegar saat pemerintah tidak mampu mengatasi penderitaan mereka. Mereka juga harus turun tangan mengatasi tumpukan sampah di sejumlah anak Sungai Citarum. Bersama petugas Dinas Kebersihan, warga juga membantu mengangkat sampah ke atas truk, agar bisa dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot sudah lama menjadi langganan banjir. Namun dalam sepekan terakhir bencana banjir meluas. Tentu saja korban yang menderita akan terus bertambah. Jika pemerintah saja tidak mampu mengatasi, warga pun tidak tahu akan ke mana lagi mereka harus mengadu. (Dan/Ans)