Liputan6.com, Aceh - Pantai Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh kini ramai pengunjung yang menikmati indahnya pemandangan laut bertemu pegunungan. Dari pantai itu, gelombang tsunami pernah menghancurkan pesisir Lhoknga nyaris tanpa sisa.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (27/12/2014), Muzaini, seorang laki-laki asal Lampuuk lebih dari sekadar tahu getirnya bencana tsunami. Muzaini kehilangan orangtua, 3 kakak, dan 1 adiknya.
Hanya Muzaini dan kakak perempuannya yang selamat. Namun hal itu tidak dijadikannya alasan untuk tidak melanjutkan hidup di Pantai Lampuuk.
Advertisement
Di pantai yang makin ramai pascatsunami itu, ia membangun warung makan Hikmah Tsunami. Nama istimewa yang sangat berarti untuk ayah 2 anak itu.
Muzaini kembali bermukim bersama keluarga kecilnya di Desa Menasah Masjid Lampuuk yang dibangun kembali dari bantuan Turki. Menolak terpuruk, kini melalui warungnya Muzaini bisa mendapat untung hingga Rp 5 juta per bulan. Dengan untung sebesar itu, Muzaini bisa memperluas rumah dan membangun kamar mandi umum di pantai.
Menurutnya, musibah adalah kehendak yang Maha Kuasa. Dimana pun kita berada tak ada yang bisa menghindarinya, termasuk bencana tsunami yang terjadi di Aceh 10 tahun lalu itu. (Vra/Ado)