Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menegaskan gaya kepemimpinan almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat menjadi Presiden ke-4 RI yang menjunjung tinggi etika, kesantunan dan penghargaan kesetaraan, patut dicontoh oleh calon maupun pemimpin di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Khofifah saat menghadiri Haul ke-5 atau peringatan wafatnya Gus Dur.
"Keteladanan yang beliau contohkan menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi banyak anak buah Gus Dur dan (pemimpin) bangsa," ucap Khofifah di kediaman almarhum Gus Dur, Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014) malam.
Khususnya, lanjut Khofifah, bagi calon pemimpin ataupun pemimpin saat ini yang ingin mengedepankan sisi-sisi kesetaraan dan kesantunan itu dalam gaya kepemimpinannya. Terutama pluralisme yang diterapkan Gus Dur saat menjadi orang nomor 1 di Indonesia yang begitu melekat di ingatan masyarakat.
"Bagaimana kesantunan kepemimpinan dengan menempatkan perbedaan etnis dan suku secara setara di depan hukum," ucap Khofifah.
Sementara itu, politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan seorang pemimpin memang harus memiliki nilai-nilai tertentu untuk diperjuangkan. Terutama yang berkaitan dengan etika dan moralitas.
"Itu yang amat esensial dalam misi seorang pemimpin. Karena itu memang kita membutuhkan pemimpin yang memiliki nilai-nilai itu. Jangan pemimpin yang semata-mata mengejar kedudukan, kekuasaan," tegas Akbar yang juga turut menghadiri Haul ke-5 Gus Dur dengan tema kepemimpinan yang etis. (Ans)
Menteri Khofifah: Keteladanan Gus Dur PR Besar Pemimpin Bangsa
Hal ini disampaikan Menteri Khofifah saat menghadiri Haul ke-5 atau peringatan wafatnya Gus Dur.
Advertisement