Sukses

Tim Khusus Basarnas Diterjunkan Cari Pesawat AirAsia di Belitung

Tim pencari Pesawat AirAsia ini dilengkapi dengan peralatan selam, marine detector, direction finder dan ROV (Remote Operation Vehicle).‬

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan special group (Tim Khusus) yang diangkut menggunakan Kapal KN 244 untuk mencari hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang dari Surabaya menuju Singapura.

Komandan Kompi Basarnas Charles Batlajery‬ selaku koordinator kapal mengatakan, perjalanan menuju titik hilangnya pesawat AirAsia di perairan Belitung Timur ditempuh selama 15 jam dimana akan langsung melakukan penelurusan selama 7 hari.

"Sebanyak 20 Orang dalam Tim Basarnas Spesial Grup berangkat menuju Pangkal Pinang menggunakan Kapal KN 224 Basarnas. Rencana perjalanan 15 Jam untuk sampai ke Belitung Timur dan akan dilakukan penyisiran selama 7 hari," ujar Charles di atas kapal KN 224 Basarnas, Minggu (28/12/2014).

Dia menyatakan, dalam tugas tim akan dilengkapi sejumlah alat. Yaitu peralatan selam, marine detector, direction finder dan ROV (Remote Operation Vehicle).‬

"Kita dilengkapi peralatan selam, marine detector, direction finder dan ROV (Remote Operation Vehicle) untuk melakukan penyisiran. Selain itu, tim khusus bukan berasal dari Jakarta saja, ada total 8 dengan ini sudah dikerahkan untuk membantu pencaharian," jelasnya.

Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ali)