Sukses

BMKG: Rute AirAsia QZ8501 Didominasi Awan Tebal

Pantauan satelit BMKG pukul 05.00 - 07.00 WIB wilayah perairan Selat Karimata didominasi awan cumulonimbus yang berbahaya untuk penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi cuaca di atas perairan barat Kalimantan lokasi perkiraan hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 didominasi awan tebal dan lebat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (28/12/2014), dalam pantauan citra satelit BMKG sejak pukul 05.00 - 07.00 WIB pagi tadi, wilayah di atas perairan Selat Karimata didominasi awan jenis cumulonimbus yang mencapai ketinggian 40 ribu kaki atau 13.500 meter. Sementara penerbangan biasanya berada pada ketinggian 32 ribu hingga 37 ribu kaki.

Hujan ringan juga sempat terjadi di sekitar wilayah tersebut. Secara umum, kondisi cuaca sepanjang rute Surabaya-Singapura yang dilalui pesawat AirAsia QZ8501 didominasi awan tebal.

Meski bukan merupakan satu-satunya faktor yang mengganggu penerbangan, jenis awan cumulonimbus yang berwarna orange muda dan orange tua. Warna tersebut dalam grafis cuaca BMKG dianggap sangat berbahaya dan dihindari dalam dunia penerbangan.

Awan tebal jenis ini berpotensi menciptakan turbulensi atau benturan pada pesawat. Selain itu, unsur cuaca lain seperti kabut dan jarak pandang juga menjadi faktor yang menentukan keselamatan penerbangan. (Nfs/Mut)