Liputan6.com, Jakarta - Permintaan Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya–Singapura yang hilang kontak sekitar pukul 06.17 WIB, untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki ternyata belum disetujui petugas Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta. ATC hanya menyetujui permintaan perpindahan jalur.
"Permintaan untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki belum dapat disetujui. Dikarenakan kondisi traffic dan koordinasi dengan adjacent ATS unit, di mana di atas AirAsia masih ada pesawat," ujar Plt Dirjen Pehubungan Udara Djoko Murjatmodjo di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (28/12/2014) petang.
Menurut Djoko, hilangnya kontak dengan pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut berselang 5 menit setelah pilot meminta izin naik. ""Permintaan izin pukul 06.12 WIB, sebelum diberikan izin, langsung lost contact pada 06.17 WIB," ungkap dia.
Kemudian, Tim KNKT dan Tim Airnav melakukan ploting dan analisa perkiraan posisi terakhir di mana pesawat tersebut hilang kontak. Yaitu pada koordinat 03.36.31 lintang selatan dan 108.41.46 bujur timur.
"Tim Basarnas langsung melakukan pencarian ke koordinat tersebut. Tapi tidak ditemukan petunjuk mengenai keberadaan pesawat AirAsia ini," kata Djoko.
Dia menegaskan, pihaknya belum bisa berasumsi terkait penyebab hilangnya kontak Pesawat AirAsia. Ini lantaran tidak ada sinyal dari Emergency Locator Tramsiter (ELT) maupun Pinger yang menandakan pesawat tersebut jatuh ke darat atau ke laut.
"Jadi belum ada perkembangan. Kita masih lakukan pencarian di laut sekitar Belitung, Palembang, dan sekitarnya serta di darat dari Sampit sampai Pontianak," ungkap Djoko.
Pilot sebelumnya melapor kepada petugas ATC untuk menyimpang dari rute penerbangan ke arah kiri dan meminta naik dari ketinggian 32 ribu ke ketinggian 38 ribu kaki. Permintaan tersebut untuk menghindari awan kumulonimbus atau awan tumpukan yang berisi hujan besar. (Ali/Sun)
Permintaan AirAsia QZ8501 Tambah Ketinggian Belum Disetujui ATC
Petugas ATC menyatakan ada pesawat di atas AirAsia QZ8501 saat pesawat meminta menambah ketinggian.
Advertisement