Liputan6.com, Tangerang - Lima negara tetangga siap membantu mencari jejak pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pagi tadi. Kelima negara tersebut bahkan telah menawarkan bantuan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Negara Australia, Singapura, Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia, mereka sudah siap membantu pencarian," ujar Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Dia mengaku menyambut baik tawaran bantuan tersebut. Namun saat ini pihaknya masih berupaya memaksimalkan semua sumber daya yang ada untuk mencari pesawat tersebut.
"Sementara ini semua tenaga masih dari Indonesia. Kita masih coba cari dengan semaksimal mungkin," tutur dia.
Tatang juga belum berani menyebutkan penyebab hilangnya AirAsia. Dia mengatakan, jajarannya masih melacak keberadaan pesawat tersebut lewat sinyal dari Emergency Locator Tramsiter (ELT) maupun sinyal Ping.
"Saya jarang berpikir terburuk, pegangan dari seorang investigator tidak boleh menempatkan spirit dalam posisi negatif. Jadi kita tetap optimis bisa ditemukan," ujar dia.
7 Pesawat
Sementara itu, Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo mengatakan, jumlah armada yang dikerahkan untuk mencari AirAsia mencapai 7 pesawat. Di antaranya TNI Angkatan Udara mengirimkan pesawat AI 7303 yang terbang dari Makassar. Kemudian CN 235 callsign P860 yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Selain itu ada juga Pesawat Patmar CN 235 callisgn P861 yang berangkat dari Batam, pesawat Heli Dauphin SAR HR 3601 berangkat dari Pondok Cabe, Tangerang, Banten. Sedangkan dari Halim Perdanakusuma meluncur Pesawat A 1323 dan Heli HT 3310.
"Terakhir adalah pesawat Kalibrasi King Air yang take off dari Bandara Budiarto (Curug, Tangerang)" tandas Djoko. Menurut dia, pencarian terus dilakukan di sekitar perairan Belitung, Palembang, dan sekitarnya, serta di darat dari Sampit sampai Pontianak.
"Jika sampai malam hari belum ada hasil, maka akan dilanjutkan besok pagi," tandas Djoko.
Advertisement
Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Singapura itu terbang dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.36 WIB. Namun di tengah perjalanan, pesawat AirAsia tersebut dinyatakan hilang kontak. Burung besi itu terakhir kali terlacak pada pukul 06.16 WIB dan hilang dari radar pos pemantau Jakarta pukul 06.17 WIB. (Ndy/Sun)