Liputan6.com, Sidoarjo - CEO AirAsia Tony Fernandes menjelaskan, insiden pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) tidak memengaruhi penerbangan lainnya.
"Tidak memengaruhi yang lain dan operasional berjalan seperti biasanya," ujar Tony saat konferensi pers di Crisis Centre AirAsia, Bandara Juanda, Sidoarjo, Surabaya, Minggu (28/12/2014).
Tony mengatakan, saat ini pihaknya fokus memikirkan kondisi penumpang dan kru pesawat, serta berharap kepada petugas investigasi di Indonesia.
Tony juga menginformasikan bahwa pesawat buatan 2008 tersebut, layak terbang dan tidak mengalami kendala apa pun sebelum take off atau tinggal landas.
"Pesawat dalam kondisi baik dan selalu dilakukan pengecekan berkala. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini," kata Tony seraya mengaku bahwa insiden ini merupakan kali pertama terjadi di maskapainya.
Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu mengangkut 155 penumpang yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
Selain mengangkut 155 penumpang, AirAsia ini juga terdapat 7 awak, yakni pilot Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, dan 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Ant/Rmn)
AirAsia: Insiden QZ8501 Tak Pengaruhi Penerbangan Lain
CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan, saat ini pihaknya fokus memikirkan kondisi penumpang dan kru pesawat.
Advertisement