Liputan6.com, Dompu - Di antara ratusan penumpang AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, terdapat 1 keluarga dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ikut menghilang pada 28 Desember 2014. Keluarga asal Dompu, NTB itu menaiki AirAsia nahas tersebut untuk transit di Singapur dan berlibur ke Malaysia.
1 Keluarga itu terdiri dari pasangan suami-istri Wirantono Kusumo (43) dan Anna Wiyawati (37) bersama putra mereka Nelson Kusumo (11). Sebelum AirAsia itu terbang, firasat telah dirasakan keluarga.
Kakak kandung Wirantono, Nona menuturkan, 2 hari sebelum kejadian nahas tersebut, anaknya bermimpi sang paman didatangi kakeknya yang sudah tiada, Qiu Tun Cie. Dalam mimpi tersebut, sang kakek memarahi sang paman.
"Anak saya bermimpi melihat papa saya memarahi adik saya (Wirantono) yang jatuh di pesawat ini," tutur Nona saat ditemui di kediamannya, Pasar Induk Kota Dompu, Mentro, Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, NTB, Minggu malam 28 Desember 2014.
Nona mengaku terkejut mendengar kabar dari televisi soal hilangnya pesawat AirAsia yang ditumpangi adiknya. Dia bahkan berteriak histeris dan menangis. Beberapa kali dia juga pingsan karena tak kuasa mendengarnya.
"Saya terkejut setelah dikasih tahu keluarga bahwa ada salah satu penumpang pesawat yang bernama Wirantono. Saya kemudian terkejut dan berteriak. Beberapa kali saya jatuh setelah dengar kabar itu," ucap Nona.
"Harapan saya, adik saya masih hidup."
Selanjutnya: Anak Baik...
Anak Baik
Anak Baik
Nelson, bocah 11 tahun turut menumpang AirAsia QZ8501 bersama ayah dan ibunya. Bocah asal Dompu itu selama ini dikenal sebagai anak baik dan rajin oleh teman-temannya.
"Dia baik, dia sering ngasih saya permen dan oleh-oleh dari Singapura," ujar seorang tetangga yang juga teman sekelas Nelson, Fitin.
Fitin pun memperlihatkan foto Nelson. Dia mengaku kaget mendengar berita dari televisi, bahwa teman akrabnya tersebut tercatat sebagai salah satu penumpang pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang kontak sesaat setelah landas dari bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
"Saya kaget, saya sedih karena ingat kebaikannya selama berteman. Mudah-mudahan dia masih hidup" ucap gadis itu.
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
AirAsia yang hilang itu berpenumpang 155 orang. Terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ndy/Sss)
Advertisement