Sukses

Perhitungan TNI AL Melacak Jejak AirAsia QZ8501 yang Hilang

TNI AL ikut dalam proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - TNI AL ikut dalam proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Saat ini TNI AL akan berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mencari jejak AirAsia secepatnya.

"Kami tidak punya target berapa hari, kalau bisa cepat dapat. Koordinasi dengan Basarnas juga terus dijalankan," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir di Markas Komando Lintas Laut Militer (‎Kolinlamil) TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).

Manahan menambahkan, titik pencarian juga dititikberatkan di sekitar Batam sampai Belitung. Menurut dia, titik pencarian itu mengacu pada posisi yang diberikan Basarnas selaku koordinator utama pencarian‎ pesawat AirAsia.

"Tapi kita juga buat perhitungan-perhitungan sesuai untuk pencarian, misalnya kira-kira saat itu arah anginnya ke mana, arus lautnya ke mana,"‎ ucap Manahan.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

AirAsia yang hilang tersebut berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi oleh warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ndy/Sss)