Liputan6.com, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai menerjunkan pasukannya dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan Belitung, Indonesia. Dari radio control Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Kapal KN 244, pasukan Pati TNI melakukan penyisiran di sejumlah titik.
Pasukan Pati TNI itu menelusuri selat Jawa dengan selat Karimata maupun perairan di Belitung menggunakan pesawat CN 340. Kru kapal Barsanas Made Oka mengatakan, dengan diturunkannya Pasukan Pati TNI tersebut maka akan mempermudah proses penelurusan.
"Ini jelas mempermudah kami. Sehingga kami tidak lagi mencari di titik-titik yang sudah ditelusuri. Bekerja secara optimal," ujar Made di atas kapal KN 244, Senin (29/12/2014).
Menurut Nahkodah kapal, Ahmad, dengan adanya penulusuran TNI, pasukan Basarnas kemudian menyelesaikan pencarian di titik kedua dari empat titik antara selat Jawa dan Selat Karimata.
Kini Kapal KN 244 sedang menuju kepulauan Belitung guna mengkoordinasikan lagi serta melengkapi perbekalan yang sudah kian menipis. Yang berbeda, keadaan cuaca jauh lebih terang daripada tadi pagi, namun keadaan gelombang laut masih meninggi.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu mengangkut 155 penumpang yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
Selain mengangkut 155 penumpang, AirAsia ini juga terdapat 7 awak, yakni pilot Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, dan 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Mut)