Sukses

Status Path Terakhir Pramugara AirAsia QZ8501

Istri Pramugara AirAsia QZ8201 Oscar Desano diketahui tengah hamil dan menanti kabar dari si sang suami.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak kerabat dan sahabat yang menanti kabar Oscar Desano, salah satu pramugara pesawat maskapai AirAsia QZ8501 yang menghilang sejak Minggu pagi kemarin. Oscar diketahui sudah memiliki istri yang tengah hamil.

Dalam status jejaring sosial Path terakhir, Oscar mengungkapkan tengah berlibur bersama istrinya, Dessy, yang tengah hamil. Sang istri sedang mandi di bak Jacuzzi.

"Jacuzzi time for Bumil and Baby L..." tulis Oscar dalam akun Path, yang dikutip Liputan6.com, Senin (29/12/2014).

Sebelumnya Oscar yang baru 1 tahun menikah dengan Dessy itu juga sempat menuliskan ucapan Selamat Natal di akun Twitternya. "Selamat Natal untuk semua teman-teman terbaik saya yang merayakannya," kicau dia.

Saat tragedi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17, Oscar juga sempat menuliskan ungkapan dukacita untuk para keluarga korban kapal terbang tersebut.

"Saya turut prihatin atas hilangnya Malaysia Airlines MH17. Sudah dua bencara besar terjadi bagi MAS dalam 1 tahun," tulisnya pada tanggal 17 Juli.

"Belasungkawa yang mendalam saya juga untuk keluarga pax, semoga semua korban beristirahat dalam damai ..." tulisnya lagi di Twitter.

"Harapan semuanya akan beres juga untuk internal perusahaan dari Malaysia Airlines ... Amiiinnn ... "

Tetangga Oscar, Hanna (45) mengungkapkan dirinya terakhir kali melihat Oscar bersama sang istri di rumah ibunya di Pamulang II Blok E 20/21, Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada pekan lalu. Saat itu ada juga empat adik Oscar.

"Dia bersama istrinya datang ke rumah ibunya minggu lalu, katanya untuk merayakan ulang tahun ibunya," ungkap Hanna (45), tetangga depan rumah ibu kandung Oscar. "Mereka sempat kumpul untuk foto bareng. Saya sempat lihat Oscar nyantai banget, sangat menikmati kebersamaannya dengan keluarga," ungkap Hanna.

Hilangnya QZ8501

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu dipastikan hilang kontak dari radar Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Baru 41 menit mengudara, Airbus A320-200 yang membawa 162 orang lenyap tanpa jejak, bahkan tanpa menyisakan ELT (emergency locator transmitter) sekalipun.

Faktor cuaca diduga menjadi salah satu penyebab hilangnya AirAsia. Apalagi, kontak terakhir pilot Iriyanto dengan menara kontrol adalah untuk minta izin bergeser dan naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari cuaca buruk.

Untuk mencari AirAsia dengan 155 penumpang yang hilang kontak, sebuah pesawat Heli Puma HT 3310 diterbangkan Tim SAR. Selain itu, juga diberangkatkan Boeing 737-200 A1-7303, King Air B 200 GT/PK CAO, Helly Bell TNI AD B 412 (HA 5174).

Untuk wilayah laut Tim SAR mengerahkan Rescue Boat 214, RIB Pontianak, RIB Ketapang. Jumlah personel SAR Pontianak yang turunkan berjumlah 24 anggota dan ditambah 4 anggota Dit Polair Polda Kalbar.

Kepala Kantor SAR Pontianak, Slamet Riyadi menyatakan, pencarian pesawat AirAsia belum menemukan hasil. "Pencarian masih nihil. Ya sudah ya," kata Slamet. (Riz/Sss)

Video Terkini