Sukses

Basarnas Belum Bisa Pastikan Serpihan di Lokasi Pencarian AirAsia

Proses pencarian Pesawat AirAsia QZ8501 mulai menemui titik terang.

Liputan6.com, Sidoarjo - Proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 mulai menemui titik terang. Benda diduga mirip serpihan pesawat terlihat di perairan Pulau Tujuh, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.

Namun Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya, Hernanto mengaku belum bisa memastikan apakah benda tersebut merupakan serpihan dari pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu.

"Belum. Masih dipastikan. Kami belum dapat informasi dari pusat," kata Kepala Basarnas Surabaya Hernanto di Crisis Center Terminal II Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/12/2014).

Dia menerangkan, saat ini Basarnas masih melakukan pencarian di sekitar lokasi hilang kontaknya pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura. Menurut dia, ada 13 titik yang difokuskan dalam pencarian ini dengan jumlah armada, 16 helikopter yang termasuk bantuan dari Singapura 2 unit. Kemudian 14 pesawat dengan bantuan 2 armada dari Singapura 2, dan 2 dari Australia. Sedangkan armada laut berjumlah 40 dengan 2 armada bantuan Australia, 3 dari Singapura, dan 1 Malaysia.

Pesawat AirAsia tipe Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya 28 Desember 2014 pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.

Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.

Pesawat AirAsia tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Ndy/Sss)