Sukses

Tangis Haru di Posko Tunggu Keluarga Penumpang AirAsia

Seorang wanita bahkan berteriak dan menangis tak percaya sepanjang dari ruang crisis center ke posko kesehatan.

Liputan6.com, Surabaya - Pengumuman penemuan pesawat AirAsia QZ8501 dan jasad di Selat Karimata, membuat keluarga penumpang yang menunggu di ruang Crisis Centre Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur menangis dan pingsan.

Pantauan Selasa (30/12/2014), sewaktu melihat tayangan pengumuman penemuan di televisi, banyak keluarga penumpang yang langsung menangis. Terhitung 4 orang sudah pingsan tak mampu menahan kesedihan. 2 Pria dan 2 perempuan. Mereka semua dibawa ke posko kesehatan di bandara.

Seorang wanita berteriak dan menangis tak percaya sepanjang dari ruang crisis center ke posko kesehatan.



Walikota Surabaya Tri Rismaharini berusaha menenangkan keluarga yang menyaksikan tayangan tersebut. Walikota Risma menenangkan dan memeluk keluarga penumpang, apalagi setelah melihat jasad penumpang yang tengah dievakuasi.

Walikota Risma berulang kali melambaikan tangan sewaktu penayangan evakuasi tersebut. Suasana haru masih mewarnai ruang crisis center. Semua keluarga penumpang menangis. 



Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Setelah serpihan demi serpihan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 3 jasad penumpang juga ditemukan di dekat Selat Karimata. 3 Jenazah sudah dievakuasi KRI (Kapal Republik Indonesia) Bung Tomo. (Mvi/Sss)