Sukses

Evakuasi Korban AirAsia, Basarnas Kerahkan Seluruh Aset Udara

Jokowi langsung berangkat dari Istana Merdeka ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah usai mendengar kabar ditemukannya serpihan AirAsia QZ8501.

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) akan mengerahkan seluruh aset udara di Bangka Belitung ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, untuk membantu proses evakuasi dan pengangkatan serpihan dan korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan di sekitar wilayah itu.

"Semua unsur udara yang dikerahkan baik pesawat maupun helikopter adalah yang memiliki alat untuk membantu proses pengangkatan dan evakuasi serpihan dan korban AirAsia," ujar Deputi Potensi SAR Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, Selasa (30/12/2014).

Dijelaskan dia, selain seluruh aset unsur udara, aset unsur laut terdekat dengan Basarnas juga akan dikerahkan ke Pangkalan Bun yang menjadi tempat diungsikannya beberapa jenazah AirAsia QZ8501.

"Aset udara yang akan dikirimkan dari sini yakni CN235 milik TNI AL, pesawat Bell TNI AD, pesawat Bell TNI AL. Sedangkan untuk helikopter yakni Helikopter Dauphin HR 3601 Basarnas, Helikopter Super Puma TNI AU, Helicopter Puma TNI AU dan Helikopter BO 105 Basarnas," ungkap dia.

Basarnas juga akan menerjunkan 21 penyelam untuk mengevakuasi jasad penumpang. Juga seluruh aset bantuan asing. "Seluruh aset unsur udara yang dikerahkan ke sana semuanya akan digunakan untuk membantu proses evakuasi dan pengangkatan serpihan dan korban pesawat AirAsia tersebut," kata Sunarbowo.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung berangkat dari Istana Merdeka menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah usai mendengar kabar ditemukannya serpihan pesawat AirAsia QZ8501.

Kepala Basarnas Bambang Sulistyo sebelumnya menyatakan, puing yang ditemukan merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501. "Saya pastikan benda-benda itu adalah bagian dari pesawat yang kita cari (AirAsia QZ8501)," kata Kepala Basarnas Bambang Sulistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta.

Kepastian itu, menurut Bambang, diperolehnya atas penglihatan di lapangan oleh komandan unsur yang menyatakan telah menemukan emergency exit door atau pintu keluar darurat.

"Saya memastikan 95% lokasi yang tergambar di foto adalah lokasi serpihan maupun benda yang diduga berasal dari pesawat yang kita cari. Yang 5% karena sampai detik ini saya belum melihat langsung emergency exit door dan yang lain," ujar Bambang.

AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT. Pesawat membawa 155 orang penumpang yang 16 orang di antaranya anak-anak dan seorang bayi.

Pesawat maskapai asal Malaysia tersebut berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.12 WIB dan sejak itu terus mengikuti jalur penerbangan yang sebelumnya telah ditetapkan. Pada pukul 06.12 WIB pesawat masih terlacak di ATC Jakarta pada ketinggian 38.000 kaki dan pada pukul 06.17 WIB hilang pantauan dari radar dan dinyatakan hilang. (Ant/Riz/Mut)