Liputan6.com, Jakarta - Posko SAR Pontianak di Pangkalan Udara Supadio Pontianak resmi ditutup pada pukul 17.00 WIB. Tujuannya untuk mengevakuasi pesawat AirAsia di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim SAR Pontianak pun bergerak cepat. Namun, jajaran Pangkalan Udara (Lanud) Supadio Pontianak tetap siaga di wilayahnya.
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Supadio Pontianak, Kolonel Pnb Tedi Rizalihadi mengatakan pihaknya belum mendapat perintah dari atasannya untuk bergeser ke Pangkalan Bun.
"Belum ada kabar digeser ke Pangkalan Bun. Posko Supadio masih mendukung operasi ini. Tapi Paskhas kita siap siaga kapan pun berangkat jika diperintah," ujar Tedi di Lanud Supadio Pontianak, Selasa (30/12/2014) malam.
Ketika ditanya terkait korban pesawat AirAsia akan dibawa kemana, Tedi berkata, "Kami belum tahu. Soalnya korban kebanyakan dari Surabaya, Jawa Timur. Untuk hari ini kita off dulu pesawat Boeing 737 karena cuaca buruk di sekitar lokasi,".
Tedi menambahkan dengan ditemukannya pesawat AirAsia di Pangkalan Bun menjadi kabar baik. Kendati ini membawa duka yang mendalam bagi para keluarga penumpang AirAsia.
"Kami turut prihatin atas kejadian ini. Jadi, mohon doanya, mudah-mudahan cuaca dapat mendukung. Tim kami juga menemukan serpihan-serpihan. Masih kita teliti lagi," tukas Tedi.
Memasuki hari ke-3 pencarian, tim pencari menemukan sejumlah benda dan serpihan yang diduga merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014 pagi. Temuan itu berada di Sektor 5 pencarian, yakni di bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau dekat dengan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Selain itu, di sekitar lokasi temuan tersebut, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo milik TNI Angkatan Laut (AL) juga menemukan 6 jasad manusia yang mengapung di permukaan laut atau sekitar 20 mil dari ditemukannya emergency exit door (pintu darurat pesawat). 3 Jasad di antaranya sudah dievakuasi menggunakan KRI Bung Tomo.
Baca Juga
Kini seluruh temuan-temuan itu, termasuk jasad yang sudah dievakuasi dibawa ke Pangkalan Bun. Khusus untuk jasad-jasad yang sudah ditemukan akan diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim Dissaster Victim Identification (DVI) Polri. (Ali)
Advertisement