Sukses

Kapal Kargo Singapura Temukan Jejak AirAsia QZ8501

Temuan dari AirAsia QZ8501 itu kemudian diberikan kepada KRI 357 Bung Tomo, lantaran bingung harus menghubungi KRI 357 atau KN 224.

Liputan6.com, Kumai - Teluk Kumai menjadi titik pencarian paling krusial bagi KN Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Selasa 30 Desember. Di mana indikasi ditemukannya puing-puing kapal AirAsia QZ8501 mulai disisir. Namun cuaca buruk serta jarak pandang yang mulai kurang, membuat pencarian tidak maksimal.

Tiba-tiba, sebuah Kapal Kargo ASL Mercure Singapura yang berasal dari Batam menuju Australia mengabari sebuah temuan.

"Kami telah menemukan serpihan-serpihan berupa penutup kabin serta dua jendela pada pukul 16.07 WIB," ujar salah satu awak Kapal ASL Mercure melalui pemancar radio pada Selasa 30 Desember.

Temuan itu kemudian diberikan kepada KRI 357 Bung Tomo, lantaran bingung harus menghubungi KRI 357 atau KN 224.

Bukan hanya itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 jenazah -- satu perempuan dan dua laki-laki -- yang telah ditemukan sudah dibawa oleh KRI Bung Tomo. Ketiganya ditemukan dalam keadaan tanpa menggunakan life jacket yang disediakan di pesawat.

Setelah itu, pencarian masih dilakukan. Salah satu Spesial Group Barsanas pun menggunakan direction finder untuk mencari serpihan. Namun, jarak pandang malam yang kurang, serta gerimis dan gelombang hingga mencapai 2 meter, membuat pencarian sulit dilakukan dan kapal harus berlabuh ke ke Kumai.

Nahkodah Kapal, Kapten Ahmad pun menegaskan memperlihatkan kondisi mesin kapal yang belum berhenti. Akhirnya harus memastikan mengistirahatkan kapal tersebut.

Selain itu, KRI Bung Tomo yang membawa serpihan serta mayat yang diduga dari pesawat Air Asia juga akan berlabuh di Kumai sebelum akhirnya dibawa ke Pangkalan Bun. (Tnt)

Video Terkini