Liputan6.com, Surabaya - Dirut Angkasa Pura I Tomy Sutomo, dalam keterangannya pagi ini mengatakan, proses identifikasi korban dilakukan hari ini. Pemerintah setempat sudah menyiapkan ambulans untuk membawa jenazah ke RS Polri Bhayangkara di Surabaya, Jawa Timur.
Proses identifikasi akan berlangsung di RS Polri Bhayangkara. Hingga hari ini, tim evakuasi telah menemukan 6 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501. Satu di antaranya perempuan berseragam pramugari.
Untuk identifikasi, Kepala Dissaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur Kombes Pol Budiono mengatakan, DVI sudah siap. DVI sebelumnya sudah mengumpulkan keterangan dari keluarga penumpang AirAsia QZ8501 untuk mempercepat proses identifikasi. Â
"Kemarin sudah 93 keluarga yang sudah sampaikan informasi dan akan terus didalami dan dilengkapi data-datanya," ujar Budiono, Rabu (31/1/2014), di Surabaya, Jawa Timur.
DVI juga sudah mengambel sampel DNA keluarga korban. Tercatat 30 keluarga sudah diambil sampelnya untuk identifikasi korban. Disebutkan data-data yang sudah masuk di antaranya ciri-ciri umum korban.
Selain menggunakan DNA, tim DVI akan mengidentifikasi korban AirAsia QZ8501 melalui pemeriksaan gigi dan sidik jari.
AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu 28 Desember 2014, sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat itu terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pukul 05.20 WIB, dan seharusnya mendarat di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Terdapat 155 penumpang di pesawat tersebut, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Sun/Yus)
Advertisement