Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo siang ini telah mengambil sumpah jabatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi.
Ade mengaku di masa awal kerjanya dirinya akan langsung bergabung dengan TNI AL dalam proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata.
‎"Pencarian tidak boleh dihentikan sampai selesai, kita monitoring unsur laut mencari AirAsia, saya sebagai KSAL juga akan langsung bekerja melanjutkan itu," kata Ade di Istana Kepresidenan, Rabu (31/12/2014).
‎Satu hal yang menjadi fokus TNI AL adalah menemukan badan pesawat secara pasti di dasar laut dan akan membantu Basarnas dalam mengevakuasi korban dan mencari beberapa hal yang diperlukan seperti black box atau kotak hitam.
Tidak hanya itu TNI AL juga berupaya untuk mengangkat badan pesawat ke permukaan untuk mempermudah proses identifikasi penyebab terjadinya kecelakaan.
"Kita punya kemampuan khusus untuk itu, tim kita juga sudah berpengalaman mengangkai bangkai-bangkai kapal yang sudah ada di dasar laut," tegas dia.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Yus)