Sukses

BMKG: Cuaca Pagi di Lokasi Evakuasi AirAsia Cerah, Siang Hujan

Lukman menjelaskan, cuaca pagi hari memang sangat cocok untuk melakukan pencarian dan evakuasi untuk para penumpang AirAsia QZ8501.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Proses evakuasi AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dilanjutkan. Setelah kemarin evakuasi terkendala cuaca buruk, proses pengambilan jenazah dan pencarian kembali dilakukan lebih pagi.

Kepala Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan, berdasar pemantauan yang dilakukan, cuaca pagi hari di sekitar lokasi pencarian terbilang cerah. Kecepatan angin dan ombak yang cukup kencang.

"Cuaca hari ini cukup kondusif. Cuaca berawan dengan kecepatan angin 20-30 knot dari arah barat, tinggi gelombang 2-3 meter mengarah ke barat," tutur Lukman di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1/2014).

Lukman menjelaskan, cuaca pagi hari memang sangat cocok untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Hanya saja, tim SAR gabungan harus mengantisipasi cuaca di siang hari yang mulai mendung dan turun hujan.

"Prediksi ke depan, awan mulai terbentuk pada siang hari dan berpotensi hujan saat siang menjelang sore dengan intensitas sedang," terang Lukman.

Meski akan turun hujan, Lukman menyebut kondisinya tidak akan seburuk kemarin. Karena itu, dia menyarankan evakuasi dilakukan pagi ini.

"Saran saya lebih pagi lebih baik. Karena cuaca akan hujan pada siang hari. Kami juga akan berupaya meng-update informasi cuaca setiap 3 jam sekali sehingga bisa membantu proses evakuasi," tandas dia.

Sementara itu, 6 anggota Bidang Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah juga diminta membantu identifikasi jasad korban AirAsia QZ8501 di Jawa Timur dan Pangkalan Bun. Menurut Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Rini Muliawati, permintaan ini disebabkan karena jam terbang tim DVI Polda Jateng yang sudah tinggi.

"Tim ini akan membantu identifikasi jenazah sampai waktu tak ditentukan. Mereka akan mengikuti sampai selesai," kata Kombes Rini.(Tnt)