Sukses

Beredar Surat Terbatas BMKG Terkait Kecelakaan AirAsia QZ8501

Dalam surat dijelaskan pihak AirAsia baru mengambil bahan informasi cuaca pukul 07.00 WIB atau setelah pesawat QZ8501 hilang kontak.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah masih berlangsungnya pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501, beredar surat dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi E Sakya kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang bersifat penting dan terbatas.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (1/1/2015), dalam surat disebutkan, berdasarkan log book di BMKG Juanda, Surabaya, pihak AirAsia baru mengambil bahan informasi cuaca pada pukul 07.00 WIB atau sesudah pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak bukan sebelum take off.

Sesuai ketentuan, setiap maskapai harus mengambil bahan informasi cuaca ke BMKG sebelum melakukan penerbangan. Sebab dalam flight document tertuang informasi cuaca sepanjang rute penerbangan, situasi bandara tujuan, hingga kondisi cuaca di bandara alternatif jika penerbangan tersebut terpaksa dialihkan.

Informasi cuaca itulah yang kemudian menjadi bahan briefing pihak maskapai dengan kru pesawat sebelum melakukan penerbangan. BMKG mengakui tidak semua maskapai rajin mengambil flight document sebelum melakukan penerbangan. Kendati demikian, bahan informasi cuaca bisa juga diperoleh melalui jalur online.

Sementara saat ini Kementerian Perhubungan tengah menyelidiki mengapa pihak maskapai AirAsia terlambat mengambil bahan informasi cuaca. (Nfs/Yus)