Liputan6.com, Jakarta - Sudah 161 data antemortem dari keluarga korban AirAsia QZ8501 yang terkumpul di tim DVI Mabes Polri. Hanya tinggal 1 data yang belum diperoleh untuk identifikasi korban, yaitu antemortem dari pihak co pilot Remi Emanuel Plesel.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, kesulitan tim DVI mengambil data itu lantaran pihak keluarga korban yang berada di Pulau Karibia, Prancis. Untuk itu pihak Mabes Polri, kata Awi, akan menggandeng pihak Interpol untuk mengambil data itu.
"Kesulitan karena keluarga di Karibia. Tapi kita sudah hubungi Interpol, satu dua hari kita kejar. Informasi datanya sudah ada," kata Awi Setiyono di Mapolda Jawa Timur, Jumat (2/1/2015).
Menurut Awi, tim DVI Mabes Polri tetap membutuhkan data antemortem dan DNA dari keluarga korban. Sebab, data sekunder seperti pakaian, perhiasan dan visualnya tidak bisa serta merta dijadikan patokan dalam mengidentifikasi korban. Untuk memastikan korban, tim DVI tidak mau gegabah mengambil kesimpulan.
"Kita nggak bisa begitu saja percaya data sekunder, kita harus primer, harus DNA, sidik jari. Maklum kondisi korban sudah nggak begitu dikenali secara visual," beber Awi.
Sementara itu, untuk sampel DNA yang dikumpulkan tim DVI Mabes Polri sudah bertambah menjadi 128 orang. "Kurang 34 (keluarga)," tutup Awi. (Ado)
Tim DVI Mabes Polri Gandeng Interpol Cari Data Co Pilot QZ8501
Hanya tinggal 1 data yang belum diperoleh untuk identifikasi korban, yaitu antemortem dari pihak co pilot Remi Emanuel Plesel.
Advertisement