Sukses

Yakin Mukjizat, Keluarga Pilot AirAsia Belum Gelar Salat Gaib

Kakak sepupu Iriyanto berharap adanya keajaiban bahwa sang kapten pilot ditemukan selamat.

Liputan6.com, Sidoarjo - Sejauh ini, Basarnas dibantu tim lain, baik dari lokal maupun internasional telah menemukan 30 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Pencarian korban lainnya terus dilakukan, mengingat jumlah penumpang dan kru pesawat yang berada di kapal terbang jenis Airbus 320-200 itu mencapai 162 orang.

Meski demikian, pihak keluarga kapten pilot QZ8501 Iriyanto masih berharap ada mukjizat. Daru Lalito Wistoro, kakak sepupu Iriyanto berharap adanya keajaiban bahwa sang kapten pilot ditemukan selamat.

"Pihak keluarga masih berharap ada mukjizat dari Allah terhadap saudara kami," ujar Daru di Yogyakarta, Jumat 2 Januari 2014.

Daru pun yakin jika ada keajaiban dari Tuhan kepada adik sepupunya. Hal inilah yang mendasari keluarga tidak melakukan salat gaib dan menggelar doa untuk kapten Iriyanto.

"Kami diminta sebagian saudara untuk salat gaib, namun saya bilang kami belum ada berita beliau wafat, karena kami masih yakin ada mukjizat dari Allah swt. Maka kami melakukan doa bersama untuk kebaikan semua khususnya adik kami dan keluarga beliau," ujarnya.

Daru mengatakan, dia terakhir kali bertemu Iriyanto sepekan sebelum kecelakaan Air Asia. Waktu itu, dia bercakap-cakap saat meninggalnya adik Iriyanto. Iriyanto meminta dirinya agar menyolatkan adiknya yang sudah meninggal. Percakapan terakhir inilah yang masih membekas dalam ingatan Daru saat ini.

"Seminggu kejadian AirAsia ini kita bertemu dengan Iriyanto untuk menggelar doa bersama untuk adiknya di sini. Saya masih terngiang saat takjiah adiknya itu," tandas Daru.

Iriyanto yang bertempat tinggal di Perumahan Pondok Jati Blok, Kelurahan Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo itu memiliki pengalaman 20.537 jam terbang. Selama 6.053 jam di antaranya terbang bersama AirAsia, milik pengusaha Malaysia, Tony Fernandez itu. (Riz)