Liputan6.com, Pangkalan Bun - KRI Banda Aceh pagi ini menjemput 8 jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Laut Jawa. 1 Jenazah dari kapal Malaysia KD Pahang dan 7 lainnya dari KRI Bung Tomo.
Seperti pantauan Liputan6.com, Sabtu (3/1/2015), 8 jenazah tersebut dievakuasi oleh tim penyelam yang menggunakan perahu karet menuju 2 kapal tersebut. Tim penyelam yang terdiri dari Kopaska, Dislambair, dan Yontaifib telah menyiapkan 2 perahu karet sejak pukul 06.00 Wita. Masing-masing perahu karet berisi 5 penyelem.
8 Jenazah akhirnya tiba di KRI Banda Aceh sekitar pukul 07.30 Wita. Hingga pukul 10.00 Wita, evakuasi jenazah dari 2 kapal tersebut masih berlangsung. Usai 8 jenazah terkumpul, KRI Banda Aceh akan melakukan serah terima jenazah, yang selanjutnya dikirim ke Pangkalanbun menggunakan helikopter milik TNI AL, Heli Bell 419.
"Penjemputan jenazah mulai sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Komandan KRI Banda Aceh Letkol Laut (P) TNI Arief Budiman, di KRI Banda Aceh, Perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah.
Memasuki hari ke-7 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 30 jenazah korban yang ditemukan. Rinciannya, 18 jenazah sudah berada di Surabaya, 4 jenazah masih berada di RSUD Imanuddin untuk identifikasi awal, 7 jenazah masih di KRI Bung Tomo, dan 1 jenazah lagi masih KD Pahang Malaysia.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Riz/Tnt)