Liputan6.com, Pangkalan Bun - Pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-8. Pada hari ini, awan cumulonimbus masih menghadang di area pencarian di sekitaran perairan Selat Karimata.
"Kondisi awan masih diliputi awan cumulonimbus," ujar Kepala Stasiun Metereolgi Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Lukman Soleh di Posko Utama Pangkalan Bun, Minggu (4/1/2015).
Lukman mengatakan, selain awan cumulonimbus, area pencarian di udara juga akan terganggu oleh hujan-hujan ringan. Namun, itu perkiraan sampai pukul 10.00. Sementara kemarin, cuaca memang juga tidak kondusif di pagi hari.
Memasuki hari ke-8 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 30 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan. Semua jenazah itu juga dilakukan proses identifikasi di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
Hari ke-8, Awan Cumulonimbus Kembali Hadang Pencarian AirAsia
Selain awan cumulonimbus, area pencarian di udara juga akan terganggu oleh hujan-hujan ringan.
Advertisement