Liputan6.com, Semarang - KRI Sultan Hasanuddin 366 adalah kapal TNI Angkatan Laut yang kerap mengharumkan nama Indonesia di dunia maritim internasional. KRI Sultan Hasanuddin juga menjadi pembuka dalam penemuan jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 saat berpatroli di Laut Natuna atau perairan Anambas pada 31 Desember lalu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (4/1/2015), gelombang tinggi dan angin kencang membuat proses evakuasi jenazah berjalan alot. Namun kegigihan para prajurit TNI Angkatan Laut membuahkan hasil.
Jenazah seorang korban berhasil dievakuasi dan kemudian diserahkan ke KRI Banda Aceh untuk dibawa ke Pelabuhan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, KRI Sultan Hasanuddin mengisi bahan bakar, menambah air tawar dan makanan. Pagi tadi kembali berlayar menuju perairan Selat Karimata untuk melanjutkan proses pencarian pesawat AirAsia dan mengevakuasi para korban. (Dan/Ans)
Kegigihan Prajurit KRI Sultan Hasanuddin Evakuasi Korban AirAsia
Gelombang tinggi dan angin kencang membuat proses evakuasi jenazah Korban AirAsia QZ8501 berjalan alot.
Advertisement